Jakarta. Grup Kalla buka-bukaan menyusul kegagalan nya menguasai saham mayoritas PT Jakarta Monorail (JM). Perusahaan yang kembali mendapat lampu hijau dari Gubernur DKI Jakarta Jokowidodo untuk meneruskan proyek monorel yang mangkrak itu belakangan justru berpaling ke Ortus Group. Grup Kalla merasa ditelikung oleh JM. Alasannya, JM kurang transparan terkait keinginan perusahaan milik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla ini melakukan due diligence atau penyelidikan untuk menilai kinerja perusahaan. Sekretaris Perusahaan Grup Kalla Andi Asmir mengatakan, tahap due diligence dan memeriksa kembali feasibility study dari green line dan blue line sangat penting untuk menilai aset yang akan diambil alih. "Terlebih, barang yang akan kami ambil adalah barang mangkrak. Untuk itu, kami mau lihat tapi mereka (PT JM) tak mau terbuka," katanya, Kamis (14/2).
Grup Kalla nilai Jakarta Monorail tak transparan
Jakarta. Grup Kalla buka-bukaan menyusul kegagalan nya menguasai saham mayoritas PT Jakarta Monorail (JM). Perusahaan yang kembali mendapat lampu hijau dari Gubernur DKI Jakarta Jokowidodo untuk meneruskan proyek monorel yang mangkrak itu belakangan justru berpaling ke Ortus Group. Grup Kalla merasa ditelikung oleh JM. Alasannya, JM kurang transparan terkait keinginan perusahaan milik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla ini melakukan due diligence atau penyelidikan untuk menilai kinerja perusahaan. Sekretaris Perusahaan Grup Kalla Andi Asmir mengatakan, tahap due diligence dan memeriksa kembali feasibility study dari green line dan blue line sangat penting untuk menilai aset yang akan diambil alih. "Terlebih, barang yang akan kami ambil adalah barang mangkrak. Untuk itu, kami mau lihat tapi mereka (PT JM) tak mau terbuka," katanya, Kamis (14/2).