KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) optimistis kinerja Grup MIND ID akan positif sampai akhir tahun 2024. Produksi hingga penjualan komoditas Grup MIND ID pun akan sesuai target yang ditetapkan.
Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf mengatakan, berkaca dari kinerja Anggota Grup MIND ID, MIND ID tentu cukup optimistis kinerja Grup MIND ID akan tetap berada di jalur positif sampai akhir tahun. "Setiap komoditas kelolaan seperti aluminium, timah, emas, tembaga, nikel, hingga batu bara memiliki permintaan dan harga yang masih sangat baik," kata Heri kepada Kontan, Kamis (8/8).
Heri menuturkan, MIND ID juga terus mengawal Anggota Grup untuk konsisten menjalankan program efisiensi serta peningkatan produktivitas dalam operasional maupun finansial. Aktivitas eksploitasi dan eksplorasi dijalankan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. "Kami terus menjaga prinsip
good mining practices dan
sustainable mining dalam operasional," tutur Heri.
Baca Juga: Kinerja PT Timah (TINS) Diramal Positif pada Tahun 2024, Begini Rekomendasi Sahamnya Terkait harga, kata Heri, pihaknya memang masih mengawasi perkembangan situasi geopolitik internasional seperti ketegangan di Timur Tengah dan konflik Eropa Timur. Adapun, MIND ID juga terus memperkuat hilirisasi serta ekosistem industrialisasi komoditas mineral Indonesia sehingga peningkatan nilai tambah setiap komoditas lebih optimal ke depannya. Termasuk salah satunya mendukung ekosistem EV battery yang tengah dipacu oleh pemerintah. Selain itu, disampaikan Heri, MIND ID konsisten menjaga volume produksi dan tingkat penjualan pada level optimal untuk mencapai target kinerja. "Melihat realisasi di semester I, kami optimistis produksi dan penjualan komoditas Grup MIND ID akan sesuai target yang ditetapkan," tandas Heri. Untuk diketahui, para Anggota Grup MIND mulai dari tembaga, emas, timah, nikel, hingga aluminium terus memberikan kontribusi yang optimal bagi pendapatan grup holding. Grup MIND ID turut menjaga volume produksi dan tingkat penjualan pada level optimal untuk mencapai kinerja terbaik pada tahun ini. Strategi ini tercermin dari laporan pertumbuhan operasional sejumlah anggota grup. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam misalnya, mencatatkan realisasi penjualan pada paruh pertama sebesar Rp 23,19 triliun, tumbuh 7% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu di level Rp 21,66 triliun. Antam juga telah menguatkan posisinya di pasar dalam negeri melalui produk di segmen emas yang berkontribusi sebesar 81% terhadap total penjualan dengan nilai penjualan sebesar Rp 18,83 triliun, meningkat 42% dari pencapaian pada semester I-2023 sebesar Rp 13,30 triliun.
Selain itu, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) juga membukukan pertumbuhan penjualan nikel matte dari 33.221 ton pada semester I 2023 menjadi 35.680 ton pada periode sama tahun ini. Penjualan ini ditopang oleh peningkatan produksi nikel dalam matte dari 33.691 ton menjadi 34.774 pada semester I-2024. Kinerja positif juga dibukukan oleh anggota lainnya yakni PT Timah Tbk (TINS) dengan peningkatan produksi timah hingga 32% menjadi 10.250 ton dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan produksi batu bara mencapai 20,5 juta ton pada semester I 2024.
Baca Juga: Kementerian Investasi dan Timah (TINS) Bahas Peluang Investasi Hilirisasi Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati