Grup MNC gencar meraup dana di pasar



JAKARTA. Grup MNC gencar mengumpulkan dana untuk mendanai ekspansi tahun ini. Tiga perusahaan Grup MNC yakni PT Bhakti Investama Tbk (BHIT), PT Global Mediacom Tbk (BMTR), dan PT MNC Kapital Tbk (BCAP), akan mencari tambahan dana dengan cara menerbitkan saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) alias private placement. Proyeksi perolehan dana dari aksi itu sekitar Rp 5,2 triliun.

BMTR, ambil contoh, akan merilis saham baru sebanyak 1,258 miliar lembar saham atau 9,01% dari jumlah saham yang ditempatkan disetor penuh. Harga minimal pelaksanaan private placement BMTR ini di Rp 2.360 per saham. Dus, dari aksi ini, BMTR akan memperoleh dana Rp 2,96 triliun.

BMTR akan memakai seluruh dana hasil private placement itu untuk menambah kepemilikan saham di PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY). "Kami melihat MSKY sangat prospektif, makanya ingin meningkatkan kepemilikan saham kami di MSKY. Biar makin berkembang," jelas David Audy, Direktur BMTR, Selasa (16/4).


Namun BMTR belum bisa menyebut, investor strategis yang akan membeli saham BMTR ini. "Kami belum bisa disclose," kata Teddy Pun, Investor Relation BMTR. Rencana ini akan dimintakan persetujuan pemegang saham BMTR, 30 April 2013 nanti.

Selain BMTR, BCAP juga akan menerbitkan saham non-HMETD sebanyak 149,9 juta saham atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. BCAP belum menyebut harga pelaksanaan private placement. Tapi, harga tertinggi BCAP selama 25 hari terakhir sebesar Rp 1.950 per saham. Jika menggunakan patokan harga tersebut, maka dana yang bisa diraup Rp 292,3 miliar.

Cermati harganya

Manajemen BCAP belum menjelaskan rincian penggunaan dana hasil penjualan saham itu. Namun, awal April lalu, BCAP sudah meneken perjanjian jual beli 30% saham PT Bank ICB Bumiputera Tbk (BABP). Saat ini, total liabilitas BCAP terhadap ekuitas sebesar 3,14 kali. Setelah private placement, angka itu akan menurun menjadi 2,55 kali.

Induk BMTR dan BCAP, BHIT pun berniat menambah modal tanpa HMETD sebesar 10% dari total modal disetor, setara dengan 3,57 miliar saham. Thendra Chrisnanda, analis BNI Securities menghitung, harga tertinggi BHIT dalam 25 hari terakhir sebesar Rp 500 per saham.

Thendra menduga, harga private placement BHIT sekitar Rp 520 - Rp 550. Dus, BHIT bisa meraup dana segra Rp 2 triliun.

Selain private placement, BHIT juga akan meminta persetujuan pemegang saham pada 30 April nanti, untuk menerbitkan surat utang. Kabar yang sampai ke KONTAN, BHIT ingin menerbitkan global bond senilai US$ 200 juta semester I. Dana itu akan digunakan modal kerja dan menyuntikkan dana ke anak usaha.

Thendra yakin, strategi pencarian dana Grup MNC bakal direspon positif. Soalnya dana hasil aksi ini akah digunakan ekspansi. "Yang harus dicermati, bagaimana penetapan harga private placement. Kalau di atas harga pasar, akan berpihak untuk publik," ujar dia.

Jhon Veter, Managing Director Investa Saran Mandiri bilang, investor bisa memanfaatkan kenaikan harga saham emiten-emiten tersebut dengan trading buy. "Ini juga bagus untuk akumulasi bertahap," kata dia.

Kemarin, harga BHIT naik 1,02% ke Rp 495, harga BCAP turun 1,63% menjadi Rp 1.810 per saham, serta harga BMTR naik 1,14% ke Rp 2.225 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana