Grup RS Siloam Teken Pakta Keberlanjutan Industri Kesehatan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grup Rumah Sakit (RS) Siloam menunjukkan komitmennya dalam mencapai industri kesehatan yang berkelanjutan dengan menandatangi pakta pada ajang Indonesia Sustainability Forum 2023.

Acara ini diselenggarakan oleh AstraZeneca dan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk mendorong transisi menuju masa depan yang berkelanjutan di sektor industri kesehatan.

Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Maritim  dan Investasi RI, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Managing Director International Monetary Fund, dan turut mengundang perwakilan dari berbagai institusi pemerintahan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan swasta, dan tamu undangan serta delegasi internasional lainnya.


Industri pelayanan kesehatan memiliki hubungan yang erat dengan keberlanjutan, salah satunya adalah praktek bisnis berkelanjutan.

Mengutip dari The Lancet Planetary Health Journal tahun 2020, industri pelayanan kesehatan berkontribusi sebesar 4-5 persen dari total emisi gas rumah kaca di seluruh dunia.

Penggunaan listrik sangat penting untuk industri kesehatan, namun pada saat yang sama, penggunaan listrik menyumbang sebagian besar jejak karbon.

Di Indonesia, dari segi regulasi dan kebijakan, pemerintah telah menunjukkan komitmennya terkait upaya berkelanjutan, termasuk untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi emisi karbon.

Baca Juga: Prospek Emiten Kesehatan Semakin Pulih

Sebagai penyedia layanan kesehatan swasta terluas di Indonesia, Grup RS Siloam berada di posisi yang tepat untuk mendukung program pemerintah dalam hal bisnis berkelanjutan.

Acara ini terbagi menjadi beberapa sesi besar dengan topik seputar praktik dan strategi keberlanjutan di Indonesia. Grup RS Siloam mendapat kehormatan untuk diundang ke acara ini dalam sesi tematik dengan tema besar Nature Conservation: Biodiversity Protection for Today & Future Generations. Tema ini dibagi menjadi 2 sesi besar.

Sesi pertama mengusung topik The Role of Ecosystem Restoration in Enhancing Biodiversity & Human Health yang turut mengundang Deputi Manajemen Lingkungan dan Perhutanan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) RI, Ambassador Inggris Raya untuk ASEAN, Perwakilan Kedutaan Swedia di Indonesia, serta Area Vice President Asia AstraZeneca.

Grup RS Siloam yang diwakili oleh Managing Director Caroline Riady menjadi salah satu panelis dalam sesi kedua dengan topik Driving Zero Emission Transition for Sustainable Healthcare Sector.

Sesi ini juga dihadiri oleh Deputi Manajemen Lingkungan dan Perhutanan Kemenko Marves RI, Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, dan Presiden Direktur Kalbe Farma.

Dalam acara ini, Grup RS Siloam bersama dengan tamu undangan dari industri farmasi dan penyedia layanan rumah sakit menandatangani pakta keberlanjutan dengan yang berisikan 7 komitmen.

Diantaranya adalah mempromosikan praktik layanan kesehatan keberlanjutan yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan operational layanan kesehatan, mendukung pengembangan dan implementasi agenda pengembangan berkelanjutan Indonesia, serta berinovasi dan berinvestasi pada tekonologi baru yang memberikan akses pelayanan kesehatan yang berkelanjutan.

Baca Juga: Ini Penjelasan Grup RS Siloam tentang Penanganan Gagal Jantung

Selain itu, para penandatangan pakta juga berkomitmen untuk terus berkolaborasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan strategi keberlanjutan, mengedukasi dan mendukung para pemangku kepentingan untuk mengadopsi gaya hidup berkelanjutan untuk masa depan, dan terus meningkatkan kinerja keberlanjutan perusahaan.

“Kami berterima kasih kepada para penyelenggara karena telah mengundang kami menjadi salah satu panelis dalam acara ini. Usaha keberlanjutan dan rumah sakit merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, baik dari unsur lingkungan, sosial, dan tata kelola Perusahaan. Grup RS Siloam, melalui 41 rumah sakit yang tersebar di 23 provinsi di Indonesia, senantiasa mengupayakan usaha-usaha berkelanjutan dalam penyediaan layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia,” ujar Caroline.

Grup RS Siloam selama ini sudah melakukan berbagai inisiatif untuk mengurangi total emisi yang dikeluarkan per tahunnya.

Beberapa diantaranya adalah dengan mengkonversi seluruh penerangan di area rumah sakit dengan lampu LED, melakukan retrofit pada unit pendingin ruangan (A/C) di seluruh RS Siloam, pemanfaatan heat loss dari A/C sebagai penghangat air, pemasangan sensor lampu otomatis di area rumah sakit yang tidak aktif, pemasangan panel surya sebagai sumber daya listrik, membuat bank sampah untuk pemanfaatan limbah, kebijakan redistribusi obat dengan memperhatikan tanggal kadaluarsa, dan retur untuk obat-obatan yang kadaluarsa, serta efisiensi dalam proses pembuangan dan pemanfaatan limbah cair tidak berbahaya.

Melalui upaya-upaya ini, Grup RS Siloam dapat mengurangi emisi karbon hingga 3.500 ton per tahunnya dan berhasil mengurangi intensitas emisi sebesar 1,2 kilogram per Hari Rawat Inap Pasien pada tahun 2022.

Baca Juga: Ajaib Sekuritas Rekomendasikan Buy Saham CPIN, BRIS, dan SILO untuk Hari Ini (10/8)

“Penandatangan pakta keberlanjutan yang dilakukan bersama dengan pelaku usaha lain merupakan bentuk kolaborasi bersama, serta cerminan komitmen Grup RS Siloam untuk mendukung pemerintah dalam mencapai Indonesia yang lebih baik di masa depan. Seluruh isi dari pakta yang ditandatangani sejalan dengan dengan visi dan strategi keberlanjutan Siloam, dan kami berharap dapat terus berinovasi dalam upaya berkelanjutan yang kami lakukan di manapun kami berada,” jelas Caroline.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto