KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) masih agresif memburu proyek-proyek besar dari dalam negeri hingga ke mancanegara. Kini, perusahaan konstruksi plat merah ini sedang berburu sejumlah proyek di luar negeri. Baru-baru ini, WIKA telah mendapatkan kontrak proyek renovasi Istana Presiden Republik Niger senilai € 23,66 juta atau setara dengan Rp 370 miliar. Proyek ini menjadi jalan masuk untuk masuk ke pasar Afrika Barat. Destiawan Soewardjono, Direktur WIKA mengatakan, pihaknya saat ini juga membidik proyek-proyek dari negara-negara lain di Afrika seperti Nigeria, Angola, Mauritania, dan Etiopia. "Dengan dukungan dan kerjasama yang baik antara Pemerintah Indonesia, dan Bank Exim Indonesia dari sisi finansial, kami yakin dengan kompetensi, pengalaman, dan kemampuan SDM yang kami miliki, kami bisa bersaing dengan negara lain," katanya, Minggu (12/8).
Grup Wijaya Karya mengejar proyek besar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) masih agresif memburu proyek-proyek besar dari dalam negeri hingga ke mancanegara. Kini, perusahaan konstruksi plat merah ini sedang berburu sejumlah proyek di luar negeri. Baru-baru ini, WIKA telah mendapatkan kontrak proyek renovasi Istana Presiden Republik Niger senilai € 23,66 juta atau setara dengan Rp 370 miliar. Proyek ini menjadi jalan masuk untuk masuk ke pasar Afrika Barat. Destiawan Soewardjono, Direktur WIKA mengatakan, pihaknya saat ini juga membidik proyek-proyek dari negara-negara lain di Afrika seperti Nigeria, Angola, Mauritania, dan Etiopia. "Dengan dukungan dan kerjasama yang baik antara Pemerintah Indonesia, dan Bank Exim Indonesia dari sisi finansial, kami yakin dengan kompetensi, pengalaman, dan kemampuan SDM yang kami miliki, kami bisa bersaing dengan negara lain," katanya, Minggu (12/8).