GSK beli bisnis perawatan kesehatan Novartis US$ 13 miliar



KONTAN.CO.ID - ZURICH. Glaxo Smith Kline (GSK) memutuskan membeli saham perusahaan patungan di bidang perawatan kesehatan yang digarap dengan Novartis. Nilai transaksi mencapai US$ 13 miliar. 

Pada pekan lalu, GSK memilih mundur dari lelang pembelian unit perawatan kesehatan Pfizer senilai US$ 20 miliar. GSK bilang ingin mencari peluang yang tidak membahayakan neraca keuangan.    GSK nantinya mengambil kontrol penuh atas produk pasta gigi Sensodyne, tablet sakit kepala Panadol, Voltaren gel otot, dan patch Nicotinell. Hal ini menjadi langkah terbesar GSK sejak Emma Walmsley menjadi kepala eksekutif tahun lalu. 

Bisnis obat-obatan konsumen memiliki margin lebih rendah daripada obat yang diresepkan. Tetapi merek itu biasanya memiliki pelanggan setia. "Transaksi yang diusulkan membahas salah satu prioritas alokasi modal utama kami dan memungkinkan pemegang saham GSK memegang penuh dari salah satu bisnis perawatan kesehatan terkemuka di dunia," kata Walmsley seperti dikutip Reuters, pada Selasa (27/3). 


Beberapa kelompok farmasi memang masih tertarik memegang produk perawatan konsumen. Meskipun tengah bersaing dengan harga obat online terutama dari Amazon, serta produk obat merek yang lebih murah. Beberapa orang juga meragukan pengembalian bisnis stabil dalam jangka panjang.

Berakhirnya hubungan kerjasama antara GSK dan Novartis akan membuat perusahaan ini meninjau ulang strategi bisnis di Horlicks dan produk-produk nutrisi konsumen lainnya. Pengkajian ulang ini akan mencakup penilaian kepemilikan saham di anak perusahaan India. "Kesepakatan ini juga menghilangkan ketidakpastian dan memungkinkan kami merencanakan penggunaan modal kami untuk prioritas lain, terutama farmasi riset dan pengembangan," kata Walmsley. 

"Usaha perawatan kesehatan konsumen kami dengan GSK berjalan dengan baik. Ini waktu yang tepat bagi Novartis untuk melepaskan aset non-inti dengan harga yang menarik," kata CEO Novartis, Vas Narasimhan. 

Novartis akan menggunakan dana penjualan untuk memperluas bisnisnya secara organik serta akuisisi. Analis di Baader Helvea menilai penawaran harga untuk Novartis sebagai berita bagus bagi perusahaan Swiss tersebut.  

Editor: Avanty Nurdiana