GSK mundur dari penawaran unit kesehatan Pfizer



KONTAN.CO.ID - LONDON. Glaxo Smith Kline (GSK) mundur dari perlombaan pembelian unit bisnis perawatan kesehatan Pfizer, membuat lelang yang dilakukan produsen obat asal Amerika Serikat (AS) ini terancam gagal.

Mengutip Reuters, Jumat (23/3), Pfizer tadinya berharap penjualan unit bisnisnya bisa menghasilkan setidaknya US$ 20 miliar. Namun, beberapa peminat mundur satu per satu. Produsen Advil painkiller dan vitamin Centrum ini belum bisa mengkonfirmasi apakah ada tawaran lain yang masuk.

GSK tadinya memimpin penawaran unit bisnis Pfizer dan termasuk yang diharapkan setelah Reckitt Benckiser mundur dari penawaran hari Rabu (21/3) lalu.


"Sementara kami akan terus meninjau peluang yang dapat mempercepat strategi kami, mereka harus memenuhi kriteria kami untuk kembali dan tidak membahayakan prioritas kami untuk alokasi modal," kata Chief Executive Officer GSK, Emma Walmsley dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters.

Pfizer sendiri mengatakan pada hari Jumat, bahwa perusahaan akan terus mengevaluasi alternatif potensial untuk unit bisnis ini, termasuk spin-off, penjualan atau transaksi lainnya atau mungkin akan mempertahankannya.

Pfizer adalah pemain kesehatan terbesar kelima di dunia dalam bidang kesehatan konsumen dengan pangsa pasar 2,5%. Unit bisnisnya dalam bidang perawatan kesehatan memang dipandang menarik, namun penawaran untuk menjualnya hadir di saat yang buruk.

Pasalnya, perusahaan-perusahaan besar seperti GSK dan Reckitt berada di bawah tekanan pemegang saham untuk melaksanakan disiplin keuangan. Sementara, perusahaan potensial lainnya, seperti Bayer dan Sanofi sibuk dengan proyek-proyek lainnya.

Editor: Sofyan Hidayat