GSS Energy mulai eksplorasi minyak di Blora



SEMARANG. PT Sarana GSS Trembul segera melakukan eksplorasi pengeboran lapangan minyak di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Eksplorasi rencana dilakukan pada bulan Agustus 2017 di dua lokasi di Kecamatan Ngawen, Blora.

"Kami dapat kontrak KSO selama 15 tahun dari sekarang. Kami mulai Agustus ini akan mengebor dua sumur baru," ujar Direktur Eksekutif GSS Energy, Suyuliyanto Badung Tariono, Jumat (30/6).

Sarana GSS Trembul merupakan perusahaan join dari PT GSS Energy Limited Singapura dan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jateng.

PT SPJT ditunjuk oleh PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi menggarap ladang operasi di Trembul. Dua sumur baru yang rencana dieksplorasi berada di Desa Karang Tengah dan Desa Talokwohmojo, Kecamatan Ngawen, Blora.

Luas area operasi minyak dan gas bumi ini mencapai 47,6 km2. Kandungan minyak di lokasi itu diperkirakan mencapai 40,1 juta barel. Sejauh ini, wilayah Ngawen, terutama Trembul telah terdapat 24 sumur tua peninggalan Belanda.

Namun sumur tua baru mengambil kandungan minyak 307.000 barel, sehingga kandungan minyak masih melimpah. Badung Tariono mengatakan, pengeboran akan dilakukan di kedalaman 800 meter dan 1.350 meter.

Pengeboran itu berdasar dari kajian lama dari Standard Oil PD Jersey, atau kini dikenal Exxon, anak usaha perusahaan Belanda Nederlandsche Koloniale Petroleum Mij (NKPM).

Perusahaan Belanda itu pertama kali menemukan area operasi itu pada tahun 1917. Namun area itu ditutup pada 1942 ketika invasi Jepang dalam Perang Dunia ke-2.

"Trembul ditinggalkan bukan karena tidak berpotensi, tapi di wilayah lain ada yang lebih murah. Kalau kita sukses disini, nantinya kita melebar di daerah sekitar Trembul," kata Badung.

PT Sarana GSS Trembul pun mengalokasikan anggaran US$ 7,6 juta atau Rp 102 miliar untuk pengeboran empat sumur dan kegiatan akuisisi seismik.

Direktur Umum PT Sarana GSS Trembul Didik Supriyanto, jika pengeboran sukses, itu akan memberi manfaat banyak bagi masyarakat Blora. Saat persiapan pengeboran dan kegiatan teknis akan melibatkan warga setempat.

"Kami mempunyai komitmen mengutamakan masyarakat setempat sebagai tenaga kerja saat tahap persiapan," tambah Didik.  (Nazar Nurdin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia