KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT GTS Internasional Tbk menggelar penawaran umum perdana saham atau
initial public offering (IPO). Mengutip prospektus ringkasnya, anak usaha PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (
HITS) itu menawarkan sebanyak-banyaknya 2,86 miliar saham atau setara 17,6% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Saham dengan nilai nominal Rp 50 akan ditawarkan di kisaran harga antara Rp 100 per saham-Rp 150 per saham. Dus, dana segar yang diperoleh bisa mencapai Rp 286 miliar hingga Rp 429 miliar. Berikut merupakan jadwal lengkapnya:
- Perkiraan masa penawaran awal: 20-26 Agustus 2021
- Perkiraan tanggal efektif: 31 Agustus 2021
- Perkiraan masa penawaran umum: 2-6 September 2021
- Perkiraan tanggal penjatahan: 6 September 2021
- Perkiraan tanggal distribusi secara elektronik: 7 September 2021
- Perkiraan tanggal pengembalian uang pemesanan: 7 September 2021
- Perkiraan tanggal pencatatan di BEI: 8 September 2021
Baca Juga: Anak usaha Humpuss di Bisnis LNG & FSRU GTS Internasional Siap Go Public Adapun 64% dana yang dihimpun atau setara US$ 19,2 juta akan digunakan untuk pinjaman kepada PT Anoa Sulawesi Regas. Pinjaman itu diperlukan untuk membangun permanen
floating storage regasification unit (FSRU) yang rencananya akan dimulai pada kuartal keempat tahun 2021. Asal tahu saja, jangka waktu pembangunan yang dibutuhkan sekitar 24 bulan. Dana yang diperlukan mencapai US$ 55 juta, dengan asumsi nilai kurs Rp 14.300 per dolar AS. Pembangunan FSRU diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik di Sulawesi Utara. Selain itu, penggunaan
liquefied natural gas (LNG) yang dikonversi menjadi gas melalui proses regasifikasi sebagai bahan baku untuk menghasilkan listik di Sulawesi Utara itu diharapkan dapat memberikan penghematan yang signifikan bagi PLN sebagai penyedia listrik di masyarakat Sulawesi Utara. Adapun saat ini tengah dilakukan proses relokasi infrastruktur regasifikasi di Teluk Amurang ke Gorontalo. GTS Internasional akan menggunakan 20% dana IPO atau setara US$ 6 juta untuk modal kerja. Misalnya, cadangan
docking, membangun
war room sistem akuntansi dan keuangan, serta
shiping monitoring system.
Baca Juga: Akan IPO, GTS Internasional bakal semakin serius kembangkan FSRU Calon emiten ini akan menggunakan sekitar 16% atau setara US$ 4,8 juta untuk penyertaan modal kepada Anoa. Ini diharapkan akan memperkuat struktur permodalan dan modal kerja Anoa sehingga mampu memberikan kontribusi secara konsolidasi stabilitas pendapatan selama kurang lebih 15 tahun ke depan. Sekadar informasi, GTS Internasional menggandeng PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT RHB Sekuritas Indonesia, dan PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Baca Juga: Menjadi Perusahaan Distribusi Energi, HITS Memacu Bisnis FSRU Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati