Guardiola Hadapi Tekanan Berat! Kesehatan Terganggu, Masa Depan Man City Terancam



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manchester City kini berada dalam masa-masa sulit, dengan rentetan hasil buruk yang memengaruhi tidak hanya performa tim di lapangan, tetapi juga kesejahteraan pribadi pelatih Pep Guardiola.

Dalam wawancara eksklusif dengan mantan pemain internasional Italia, Luca Toni, yang disiarkan di Amazon Prime Sport, Guardiola membuka mengenai dampak pribadi dari penurunan performa timnya yang signifikan.

Dalam kesempatan ini, Guardiola mengungkapkan bahwa meski ia merasa "baik-baik saja," namun beberapa aspek kehidupannya, seperti tidur dan pola makan, turut terganggu akibat hasil buruk yang diraih timnya.


Baca Juga: Derby Manchester: Guardiola Hadapi Krisis, Amorim Terjebak Kebingungan

Kondisi Emosional dan Kesehatan Guardiola

Pep Guardiola, yang dikenal dengan ketenangannya di luar lapangan, menyebutkan bahwa kondisi mentalnya saat ini "buruk." Penurunan performa yang tajam dari timnya, di mana mereka hanya meraih satu kemenangan dalam sepuluh pertandingan terakhir, jelas memengaruhi kesehatannya.

"Tidur saya lebih buruk dan saya makan lebih sedikit karena pencernaan saya terganggu," kata Guardiola.

Pernyataan ini mencerminkan tekanan besar yang ia rasakan sebagai seorang pelatih yang selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi timnya.

Tekanan sebagai Pelatih Terbaik

Sebagai seorang pelatih dengan rekam jejak luar biasa, Guardiola selalu berusaha untuk membawa timnya meraih kemenangan. Namun, saat situasi berjalan buruk, ia merasa lebih tidak nyaman dibandingkan saat segalanya berjalan lancar.

"Dalam pekerjaan kami, kami selalu ingin melakukan yang terbaik, atau sebaik mungkin. Ketika itu tidak terjadi, Anda lebih merasa tidak nyaman dibandingkan saat semuanya berjalan dengan baik," ujar Guardiola.

Meskipun demikian, ia juga menegaskan bahwa meski dalam kondisi sulit, ia tetap berusaha untuk menyiapkan timnya dengan penuh perhatian dan dedikasi.

Kekalahan Melawan Juventus dan Persiapan Derbi Manchester

Salah satu kekalahan yang paling mencolok dalam periode buruk ini adalah saat mereka dikalahkan Juventus dengan skor 2-1 di Liga Champions. Kekalahan ini menambah beban bagi City, yang kini harus berjuang keras untuk bisa lolos ke babak play-off Liga Champions.

Guardiola pun mengakui bahwa timnya harus memperbaiki kualitas pertahanan mereka dan menghindari kesalahan di kedua sisi lapangan. "Kami harus bertahan lebih baik dan menghindari kesalahan di kedua ujung lapangan," tegasnya.

Baca Juga: Sheikh Jassim vs Sir Jim Ratcliffe: Kontroversi Perebutan Kendali Manchester United

Catatan Buruk di Lisbon

Guardiola kembali mengingatkan tentang salah satu kekalahan yang paling mengecewakan, yaitu kekalahan 4-1 dari Sporting CP di Lisbon. Meskipun City menguasai jalannya pertandingan di babak pertama, mereka justru kebobolan tiga gol dalam waktu hanya 11 menit menjelang dan setelah jeda.

"Saya ingin bermain seperti saat kami melawan Sporting di Lisbon pada hari Minggu," ungkap Guardiola. Ini menunjukkan betapa pentingnya keseimbangan dalam permainan tim, di mana kontrol permainan di babak pertama harus bisa dipertahankan hingga akhir pertandingan.

Menatap Derbi Manchester

Derbi Manchester yang akan datang melawan Manchester United menjadi pertandingan yang sangat penting bagi Guardiola dan timnya. Meskipun kekuatan tim United sedang dalam periode transisi, di bawah arahan manajer Ruben Amorim, City tetap harus waspada.

United sendiri baru saja meraih kemenangan dramatis di Liga Europa melawan Viktoria Plzen, namun mereka telah mengalami dua kekalahan berturut-turut di Premier League melawan Arsenal dan Nottingham Forest.

Guardiola mengakui adanya potensi perbaikan di kubu United. "Anda bisa melihat pola permainan, pergerakan pemain, dan kecepatannya. Saya yakin dia akan melakukan pekerjaan yang baik di United," kata Guardiola merujuk pada kemampuan Amorim dalam mengatur permainan United.

Baca Juga: Sering Blunder, Apakah Andre Onana Menjadi Beban bagi Manchester United?

Mendukung Kyle Walker

Selain tekanan terhadap tim secara keseluruhan, Guardiola juga menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan individu para pemainnya.

Salah satu pemain yang mendapat dukungan penuh adalah kapten Kyle Walker, yang baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya mendapat pelecehan rasial di media sosial setelah pertandingan melawan Juventus.

Guardiola dengan tegas menyatakan bahwa hal tersebut tidak dapat diterima. "Ini tidak dapat diterima, bukan hanya karena ini terjadi pada Kyle, tetapi pada siapa pun. Kami memberikan dukungan penuh kepada Kyle," tegas Guardiola.

Selanjutnya: Tiongkok-Filipina Memanas Lagi di Laut China Selatan

Menarik Dibaca: Ini Gejala Penyakit Misterius di Kongo yang Tewaskan Puluhan Orang

Editor: Handoyo .