Gubernur Bangka yakin usulan dua pulau jadi KEK pariwisata dongkrak ekonomi daerah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman optimistis dua pulau yang akan diusulkan menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata yakni Tanjung Gunung dan Sungai Liat dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah.

Adapun Bangka sendiri telah memiliki satu pulau yang sudah menjadi KEK pariwisata yaitu Tanjung Kelayang yang telah terbukti berdampak positif pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Belitung sebanyak 43,7% pada 2017 lalu.

"Tidak hanya dua pulau besar Bangka Belitung, tapi ada 555 pulau di Bangka dan 50 pulau ditempati. Artinya, kita harus membuat kebijakan yang betul-betul menyeluruh untuk perbaikan ekonomi masyarakat," kata Erzaldi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Senin (5/11).


Pemerintah provinsi (Pemprov) memutuskan untuk bertransformasi dari kawasan pertambangan menjadi pariwisata dinilai akan memberi multiplier effect dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan begitu, Erzaldi pun berkeyakinan adanya usulan dua pulau yang akan dijadikan KEK pariwisata ini juga turut mendongkrak.

Lebih lanjut, menurut Erzaldi, minat investasi pada kedua pulau yang akan dijadikan KEK pariwisata cukup positif. Untuk Tanjung Gunung misalnya, tahap pertama sampai tahun ketiga sekitar Rp 500 miliar. Sementara, untuk Sungai Liat kurang lebih Rp 230 miliar juga untuk tahun pertama hingga ketiga.

"Itu tahap pertama tahun satu sampai tiga. Ini sampai empat tahap jadi kurang lebih satu kawasan itu hampir Rp 1,7 triliun dalam tempo waktu kurang lebih 10 tahun. Ini belum terealisasi masih komitmen, namun belum ditetapkan menjadi KEK pun minat sudah ada," kata dia

Investor yang melirik dua kawasan yang akan dijadikan KEK pariwisata tersebut di antaranya Group Holiday Inn dan Diandra. Adapun pembagian dua kawasan KEK yang sedang diajukan ini memiliki potensi pariwisata yang berbeda.

Tanjung Gunung untuk wisata seperti pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran atau MICE. Sedangkan, Sungai Liat diperuntukkan sebagai sport tourism. "Sehingga kedua kawasan ini tidak saling berebut segmen," terangnya

Sedangkan yang akan mengelola dua kawasan yang diajukan sebagai KEK pariwisata tersebut, Erzaldi melihat adanya ketertarikan dari Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto