Gubernur baru DKI harus fokus atasi kemiskinan



JAKARTA. Hasil pemilihan gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran dua sudah mulai terlihat. Walaupun sifatnya masih hasil hitungan cepat, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, kemungkinan besar akan menjadi gubernur dan wakil gubernur Jakarta yang baru.

Hasil hitung cepat Litbang Kompas sampai dengan pukul 17.20 menunjukkan pasangan tersebut berhasil mengumpulkan 57,95% suara, mengungguli pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang hanya meraih 42,05% suara. Beragam pekerjaan rumah pun telah menunggu pasangan tersebut, bila nantinya mereka benar menjadi pemenang pemilihan gubernur DKI Jakarta.

Eny Sri Hartati, Ekonom Indef mengatakan, salah satu pekerjaan rumah tersebut adalah pengentasan kemiskinan dan ketimpangan. Sampai gubernur sekarang, permasalahan ketimpangan di Jakarta, walaupun semakin hari pembangunan di Ibukota makin pesat, masalah ketimpangan dan kemiskinan belum juga teratasi.


Tiap gubernur belum punya program konkrit untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan. Pembangunan juga masih terlalu berpihak pada golongan masyarakat kaya. "Ini PR nya, harus ubah strategi pembangunan, perhatikan masyarakat kurang mampu, UMKM, berdayakan mereka," kata Eny kepada KONTAN, Rabu (19/4).

PR kedua, rumuskan visi Jakarta ke depan. Gubernur dan wakil gubernur baru harus cepat merumuskan bentuk Jakarta ke depan, baik infrastruktur transportasi, maupun kebijakan pembangunan agar masyarakat tidak terus bertumpuk di Jakarta.

PR Ketiga, berkaitan dengan penanganan banjir. Eny mengatakan, gubernur baru Jakarta harus segera merumuskan kebijakan pencegahan banjir. Untuk itu, mereka harus bersinergi dengan pemerintah wilayah sekitar Jakarta agar masalah banjir bisa diatasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto