KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akibat skema pembagian beban atau burden sharing antara Bank indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), BI meramal kalau neraca keuangan bank sentral akan mencatat defisit. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, BI akan mengalami defisit hingga Rp 21 triliun pada 2021 akibat menanggung sebagian beban untuk pemulihan ekonomi nasional. "Kami laporkan di mana memang dari prognosa sampai Agustus tadi, tahun depan BI akan mengalami defisit Rp 21,8 triliun dari surplus tahun ini yang relatif besar," kata Perry dalam rapat kerja bersama dengan komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Senin (28/9).
Gubernur BI beberkan mengapa neraca keuangan BI pada 2021 diprediksi defisit
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akibat skema pembagian beban atau burden sharing antara Bank indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), BI meramal kalau neraca keuangan bank sentral akan mencatat defisit. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, BI akan mengalami defisit hingga Rp 21 triliun pada 2021 akibat menanggung sebagian beban untuk pemulihan ekonomi nasional. "Kami laporkan di mana memang dari prognosa sampai Agustus tadi, tahun depan BI akan mengalami defisit Rp 21,8 triliun dari surplus tahun ini yang relatif besar," kata Perry dalam rapat kerja bersama dengan komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Senin (28/9).