KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus berupaya mengikuti perkembangan zaman dengan melakukan adaptasi digitalisasi dalam sistem kerjanya. Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, salah satu adaptasi digitalisasi yang harus dipelajari adalah sistem kinerja kecerdasan buatan (Artificial Intelligence /AI). Ia menyebut, kedepan untuk menjadi pimpinan BI, kecerdasan saja tidak cukup, melainkan harus memiliki kemampuan memimpin suatu lembaga. Hal ini karena, kecerdasan kognitif saat ini sudah bisa digantikan oleh AI.
“Saat ini BI pun sudah menggunakan AI untuk memperkirakan inflasi, pertumbuhan ekonomi, konsumsi bahkan melakukan pengukuran kinerja institusi,” tutur Perry dalam agenda 18th Bulletin of Monetary Economy & Banking International Conference (BMEB) and Call for Papers 2024, Senin (29/7). Baca Juga: Digiland 2024, Telkom Indonesia Ajak Generasi Muda Manfaatkan AI untuk Berinovasi Adapun Perry menyampaikan, dalam lima hingga sepuluh tahun kedepan dirinya akan pensiun. Ia menyebut, sejalan dengan perkembangan digital, pemimpin BI selanjutnya akan menghadapi berbagai penyesuaian digitalisasi yang tentunya tidak mudah. Meski begitu, menurutnya dengan beradaptasi dengan digitalisasi maka bisa mendorong perubahan aktivitas ekonomi, mulai dari sisi industri yang bertransformasi, pendidikan, sektor keuangan, sistem pembayaran, kesehatan, hingga seluruh aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Baca Juga: Apple Intelligance Bakal Dirilis Bulan Oktober 2024