KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan, penguatan nilai tukar rupiah yang cukup signifikan pada awal tahun masih sejalan dengan kondisi fundamental perekonomian Indonesia. Secara year-to-date, kurs rupiah menurut Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia tercatat menguat 1,6% ke level Rp 13.678 per dolar Amerika Serikat (AS), Rabu (22/1). Sementara rupiah di pasar spot pada Rabu (22/1) pukul 14.00 WIB berada di level 13.666 per dolar AS atau menguat 1,44% sepanjang 2020 ini.
“Penguatan rupiah sejalan dengan fundamental yaitu inflasi yang rendah, pertumbuhan yang meningkat, dan juga neraca pembayaran surplus. Aliran modal asing pun masuk, makanya nilai tukar rupiah menguat. Ini juga sejalan dengan mekanisme pasar,” terang Perry dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Perry juga menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebelumnya menyebut agar mewaspadai penguatan rupiah sebab dapat menurunkan daya saing perdagangan Indonesia. Perry memandang, pernyataan tersebut bukan merupakan arahan terhadap BI sebab Presiden dipastikan menjunjung tinggi independensi bank sentral dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Baca Juga: KSSK: Stabilitas sistem keuangan Indonesia kuartal IV-2019 masih terkendali