Gubernur BI Pamer Kinerja Selama Kuartal I-2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengungkapkan sejumlah pencapaian positif yang telah diraih BI selama kuartal I-2024.

Perry menyatakan bahwa dari 40 Indikator Kinerja Utama (IKU), semuanya masih berada di jalur yang tepat sesuai dengan tahapan yang ditentukan, baik dalam sektor moneter, stabilitas sistem keuangan (SSK), maupun sistem pembayaran dan pengelolaan uang Rupiah (SPPUR).

"Seluruh indikator kinerja tersebut berhasil kami capai dengan baik, bahkan beberapa di antaranya melampaui target yang ditetapkan," kata Perry dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI, Senin (24/6).


Baca Juga: Bank Dunia Perkirakan BI Baru Turunkan Suku Bunga Pada Tahun 2025

Pertama, dari sisi moneter, Perry menyebut bahwa inflasi inti pada kuartal I-2024 mencapai 1,77% secara tahunan (year on year/YoY).

"Ini lebih baik dari yang ditargetkan, termasuk hasil dari langkah kebijakan moneter serta koordinasi dengan TPIP/TPID," ujarnya.

Selanjutnya, volatilitas nilai tukar tahunan tercatat 5,55% year to date (YtD), lebih baik dari target. Hal ini didukung oleh optimalisasi instrumen moneter, implementasi operasi moneter pro-pasar, serta penguatan koordinasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan.

Untuk kecukupan cadangan devisa, Perry mengungkapkan bahwa realisasinya mencapai 6,2 bulan impor, lebih tinggi dari target 5 bulan impor.

"Kami memandang ini masih cukup untuk menstabilkan Rupiah," katanya.

Baca Juga: Bank Dunia Perkirakan PDB Indonesia Tumbuh Rata-Rata 5,1% Hingga 2024-2026

Kedua, dari sisi SSK, Perry menyebut bahwa pertumbuhan kredit/pembiayaan perbankan mencapai 12,4% YoY, di atas target 10% plus minus 1%.

Selain itu, rasio alat likuiditas terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) tercatat 29,55% dan rasio pembiayaan RPIM mencapai 33,55%.

Ketiga, dari sisi SPPUR, transaksi QRIS telah mencapai 973,07 juta transaksi dari target 2 miliar transaksi.

Selain itu, dari sisi internasional, penggunaan mata uang lokal dalam transaksi Indonesia dengan negara mitra atau Local Currency Transaction telah mencapai 4,86% pangsa nilai transaksi, lebih tinggi dari target 3% pangsa nilai transaksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .