JAKARTA. Merespons pelemahan nilai rupiah yang terus terjadi, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo bilang Indonesia tak seburuk negara sekawasan lain yang bernasib serupa. “Negara kawasan itu turut terkena dampak pelemahan nilai mata uang. Kalau dibandingkan dengan Jepang, India, Australia, mereka lebih buruk dari Indonesia. Kita berada di tengah-tengah“, ujar Agus dalam sambutannya di Acara Halal Bi Halal Perbanas dan Ikatan Bankir Indonesia (IBI). Agus bilang pada dasarnya selain karena dampak kondisi pertumbuhan ekonomi global yang melemah, nilai tukar rupiah anjlok karena Indonesia sedang menghadapi tantangan internal, yakni pada kondisi Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Seperti diketahui sebelumnya pada kuartal II 2013, defisit transaksi berjalan yakni gambaran neraca barang dan jasa mencapai US$ 9,85 miliar atau 4,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Gubernur BI : Rupiah keok, tapi tak seburuk Jepang
JAKARTA. Merespons pelemahan nilai rupiah yang terus terjadi, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo bilang Indonesia tak seburuk negara sekawasan lain yang bernasib serupa. “Negara kawasan itu turut terkena dampak pelemahan nilai mata uang. Kalau dibandingkan dengan Jepang, India, Australia, mereka lebih buruk dari Indonesia. Kita berada di tengah-tengah“, ujar Agus dalam sambutannya di Acara Halal Bi Halal Perbanas dan Ikatan Bankir Indonesia (IBI). Agus bilang pada dasarnya selain karena dampak kondisi pertumbuhan ekonomi global yang melemah, nilai tukar rupiah anjlok karena Indonesia sedang menghadapi tantangan internal, yakni pada kondisi Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Seperti diketahui sebelumnya pada kuartal II 2013, defisit transaksi berjalan yakni gambaran neraca barang dan jasa mencapai US$ 9,85 miliar atau 4,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB).