Gubernur BI sebut volatilitas rupiah di kisaran 3%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) melemah sejak akhir September 2017 lalu dan bahkan sempat menembus level Rp 13.600 per dollar AS di Oktober 2017. Sementara itu, kurs rupiah di bulan ini masih bergerak di kisaran Rp 13.500 per dollar AS.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan pergerakan kurs rupiah yang melemah saat itu lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal.

Utamanya, karena peluang kenaikan suku bunga acuan The Fed yang semakin tinggi. Tak hanya itu, rencana kebijakan pajak Presiden AS Donald Trump juga menjadi sorotan.


"Kondisi itu yang berdampak ke seluruh dunia, khususnya negara berkembang, termasuk Indonesia," kata Agus di Gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Senin (20/11).

Meski begitu, Agus menyebut bahwa volatilitas nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hingga saat ini masih terjaga. Ia juga bilang, depresiasi rupiah masih di level yang rendah.

"Sejak awal tahun 2017 sampai sekarang, volatilitasnya terjaga dan itu ada di kisaran 3%. Kalau depresiasinya year to date di bawah 0,5%," tambah Agus.

Agus melanjutkan, pihaknya meyakini kondisi akhir tahun tetap terjaga. Apalagi, setelah adanya kepastian bahwa Jerome Powell menjadi Gubernur The Fed selanjutnya dan menggantikan Janet Yellen.

"Kepribadian Powell kelihatannya akan membawa kepemimpinan The Fed yang kurang lebih sejalan dengan Janet Yellen dan kita mengharapkan The Fed akan mempunyai komunikasi baik seperti periode lalu dan ini baik untuk menjaga stabilitas keuangan dunia," tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto