KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan bahwa BI siap menaikkan suku bunga acuan 7-day reverse repo rate pada rapat dewan gubernur (RDG) yang berlangsung 27-28 Juni 2018 nanti.

“The Fed kemungkinan akan menaikkan empat kali pada tahun ini. Ini perkembangan baru arah kebijakan di sana. Risiko di pasar keuangan masih cukup tinggi,” kata Perry di Gedung BI, Jumat (22/6).

“Oleh karena itu, BI siapkan bauran kebijakan yang pre-emptive berupa kenaikan suku bunga dan relaksasi kebijakan loan to value (LTV) dalam RDG yang akan datang. Ini guidance jelas,” ujarnya.

Dengan dua kebijakan yang akan diambil pada RDG mendatang itu, Perry mengatakan bahwa stabilitas nilai tukar rupiah akan terjaga dan ekonomi juga bakal tumbuh.

“Investor asing di pasar keuangan bakal tumbuh dengan kebijakan ini. Terlebih pasar keuangan kita masih menarik bagi investor asing,” kata dia.

Perry menyambung, risiko di pasar keuangan yang cukup tinggi ini tidak hanya dialami oleh Indonesia, tetapi juga negara lainnya. Di Indonesia sendiri, Perry mengatakan, turunnya nilai tukar rupiah juga akibat dari penyesuaian libur panjang.

“Hampir seluruh mata uang mengalami pelemahan, tetapi kami akan tetap stabilkan,” ucap Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati