KONTAN.CO.ID - SINTRA. Gubernur bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BoJ), Haruhiko Kuroda mendukung imbauan pemerintah Jepang bagi para pengusaha untuk menaikkan upah karyawan sebesar 3% per tahun untuk membantu bank sentral memenuhi target inflasi. Mengutip Bloomberg, Kamis (21/6), Kuroda mengungkapkan permintaan pemerintah Jepang kepada para pengusaha untuk menaikkan gaji karyawan tergolong tepat. Hal ini ia ungkapkan selama diskusi panel di forum Bank Sentral di Sintra, Portugal. Meskipun laju kenaikan upah Jepang telah meningkat pada 2018, upah tetap merupakan mata rantai yang hilang dalam dorongan bank sentral untuk mendapatkan target inflasi 2%. "Sementara peningkatan produktivitas tenaga kerja adalah sekitar 1%, itu berarti kenaikan upah 3% diperlukan untuk konsisten dengan target inflasi 2%," kata Kuroda pada panel dengan Ketua The Federal Reserve, Jerome Powell, Presiden ECB Mario Draghi dan Reserve Gubernur Bank of Australia Philip Lowe, dilansir dari Bloomberg, Kamis (21/6).
Gubernur BoJ mendukung pemerintah Jepang yang ingin upah pekerja naik 3% lebih cepat
KONTAN.CO.ID - SINTRA. Gubernur bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BoJ), Haruhiko Kuroda mendukung imbauan pemerintah Jepang bagi para pengusaha untuk menaikkan upah karyawan sebesar 3% per tahun untuk membantu bank sentral memenuhi target inflasi. Mengutip Bloomberg, Kamis (21/6), Kuroda mengungkapkan permintaan pemerintah Jepang kepada para pengusaha untuk menaikkan gaji karyawan tergolong tepat. Hal ini ia ungkapkan selama diskusi panel di forum Bank Sentral di Sintra, Portugal. Meskipun laju kenaikan upah Jepang telah meningkat pada 2018, upah tetap merupakan mata rantai yang hilang dalam dorongan bank sentral untuk mendapatkan target inflasi 2%. "Sementara peningkatan produktivitas tenaga kerja adalah sekitar 1%, itu berarti kenaikan upah 3% diperlukan untuk konsisten dengan target inflasi 2%," kata Kuroda pada panel dengan Ketua The Federal Reserve, Jerome Powell, Presiden ECB Mario Draghi dan Reserve Gubernur Bank of Australia Philip Lowe, dilansir dari Bloomberg, Kamis (21/6).