JAKARTA. Hari ini (12/7), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) menjadi emiten ke 13 tahun ini yang mencatatkan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada listing saham perdana tersebut, tampak hadir Gubernur Jawa Timur Soekarwo, yang mewakili pemilik saham mayoritas Bank Jatim.Ketika dimintai pendapatnya mengenai Bank Jatim, pria yang akrab dipanggil Pakde Karwo ini berniat mengembangkan Bank Jatim dengan mengundang pihak BEI untuk memberikan pembelajaran bagi perusahaan. "Kami akan mengundang pihak BEI untuk pembelajaran terhadap corporate culture di sana," jelasnya. Soekarwo juga berharap agar seluruh karyawan bank daerah ini berbenah untuk meningkatkan kinerja. "Kita harus menjaga kinerja Bank Jatim, karena dengan mencatatkan saham, masyarakat akan mengamati terus kinerja perusahan," terangnya.Sebagai catatan, Bank Jatim telah menawarkan 2,983 miliar saham baru atau 20% dari total modal dicatatkan. Total dana segar yang dicapai Bank Jatim mencapai Rp 1,28 triliun.Sekitar 80% dana hasil IPO nantinya akan digunakan untuk membiayai ekspansi kredit perseroan yang tahun ini ditargetkan tumbuh 23%. Sementara sisa dana IPO masing-masing 10% untuk pengembangan jaringan dan peningkatan IT Perseroan."Hasil IPO memang akan masuk (kredit) UMKM. Kita harus lihat setelah listing, output kita berapa," pungkas Soekarwo.Walaupun ingin mengembangkan Bank Jatim, ternyata BUMD asal Jawa Timur ini masih belum berniat melakukan akuisisi terhadap Bank Pengkreditan Rakyat (BPR). "Ah kami belum akan akuisisi BPR-lah. Kelas kami kan belum seperti Bank Jabar," pungkas Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukrianto pada kesempatan yang sama.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Gubernur Jatim hadir dalam pencatatan perdana BJTM
JAKARTA. Hari ini (12/7), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) menjadi emiten ke 13 tahun ini yang mencatatkan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada listing saham perdana tersebut, tampak hadir Gubernur Jawa Timur Soekarwo, yang mewakili pemilik saham mayoritas Bank Jatim.Ketika dimintai pendapatnya mengenai Bank Jatim, pria yang akrab dipanggil Pakde Karwo ini berniat mengembangkan Bank Jatim dengan mengundang pihak BEI untuk memberikan pembelajaran bagi perusahaan. "Kami akan mengundang pihak BEI untuk pembelajaran terhadap corporate culture di sana," jelasnya. Soekarwo juga berharap agar seluruh karyawan bank daerah ini berbenah untuk meningkatkan kinerja. "Kita harus menjaga kinerja Bank Jatim, karena dengan mencatatkan saham, masyarakat akan mengamati terus kinerja perusahan," terangnya.Sebagai catatan, Bank Jatim telah menawarkan 2,983 miliar saham baru atau 20% dari total modal dicatatkan. Total dana segar yang dicapai Bank Jatim mencapai Rp 1,28 triliun.Sekitar 80% dana hasil IPO nantinya akan digunakan untuk membiayai ekspansi kredit perseroan yang tahun ini ditargetkan tumbuh 23%. Sementara sisa dana IPO masing-masing 10% untuk pengembangan jaringan dan peningkatan IT Perseroan."Hasil IPO memang akan masuk (kredit) UMKM. Kita harus lihat setelah listing, output kita berapa," pungkas Soekarwo.Walaupun ingin mengembangkan Bank Jatim, ternyata BUMD asal Jawa Timur ini masih belum berniat melakukan akuisisi terhadap Bank Pengkreditan Rakyat (BPR). "Ah kami belum akan akuisisi BPR-lah. Kelas kami kan belum seperti Bank Jabar," pungkas Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukrianto pada kesempatan yang sama.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News