JAKARTA. Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Gatot Pudjo Nugroho mengklaim, pihak pemerintah daerah tidak pernah diajak berdiskusi terkait pengambilalihan PT Indonesia Asahan Alumunium. "Inalum itu kan adanya di Sumatera Utara. Tapi, kenapa Pemda Sumut enggak diajak bicara. Makanya kami minta pemerintah untuk memperhatikan ‘anaknya’," tutur Gatot saat ditemui di gedung DPR Selasa malam (22/10). Sesuai rencana, kepemilikan Inalum akan beralih tangan ke pemerintah Indonesia dari tangan investor Jepang, Nippon Asahan Aluminium (NAA) pada 1 November 2013. Namun, 100% kepemilikan Inalum bisa menjadi milik pemerintah Indonesia, jika tawaran nilai buku yang diajukan pemerintah disetujui oleh NAA. Pemerintah Indonesia mematok harga sebesar US$ 558 juta sebagai nilai buku Inalum. Angka tersebut bertambah US$ 134 juta dari hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang sebesar US$ 424 juta. Sementara penilaian dari pihak NAA, nilai buku PT Inalum mencapai US$ 626 juta.
Gubernur Sumut: Pemda siap bantu dana untuk Inalum
JAKARTA. Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Gatot Pudjo Nugroho mengklaim, pihak pemerintah daerah tidak pernah diajak berdiskusi terkait pengambilalihan PT Indonesia Asahan Alumunium. "Inalum itu kan adanya di Sumatera Utara. Tapi, kenapa Pemda Sumut enggak diajak bicara. Makanya kami minta pemerintah untuk memperhatikan ‘anaknya’," tutur Gatot saat ditemui di gedung DPR Selasa malam (22/10). Sesuai rencana, kepemilikan Inalum akan beralih tangan ke pemerintah Indonesia dari tangan investor Jepang, Nippon Asahan Aluminium (NAA) pada 1 November 2013. Namun, 100% kepemilikan Inalum bisa menjadi milik pemerintah Indonesia, jika tawaran nilai buku yang diajukan pemerintah disetujui oleh NAA. Pemerintah Indonesia mematok harga sebesar US$ 558 juta sebagai nilai buku Inalum. Angka tersebut bertambah US$ 134 juta dari hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang sebesar US$ 424 juta. Sementara penilaian dari pihak NAA, nilai buku PT Inalum mencapai US$ 626 juta.