KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Rencana PT Gudang Garam Tbk (GGRM) untuk membangun bandara masih terkendala tanah. Mengutip keterbukaan informasi, kebutuhan lahan untuk bandara Gudang Garam baru sebesar 75% dari lahan ideal. Melalui entitas anak GGRM, PT Surya Dhoho Investama (SDHI) sejak April 2017 sampai akhir Oktober 2018 memperoleh tambahan modal disetor dari perusahaan induk menjadi Rp 2 triliun. Dana itulah yang menjadi salah satu sumber pendanaan GGRM untuk menutupi kebutuhan lahan. Adapun skema pengadaan lahan bersumber dari akuisisi lahan dari PT Bukit Dhoho Indah (BDI) dan PT Puri Dhoho Kediri (PDK). “Salah satu cara pembayaran oleh SDHI atas pembelian tanah BDI dengan menyerahkan tanah yang dikuasai SDHI secara sah,” kata Direktur GGRM Heru Budiman yang dinyatakan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (8/1).
Gudang Garam (GGRM) masih kekurangan lahan untuk bangun bandara Kediri
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Rencana PT Gudang Garam Tbk (GGRM) untuk membangun bandara masih terkendala tanah. Mengutip keterbukaan informasi, kebutuhan lahan untuk bandara Gudang Garam baru sebesar 75% dari lahan ideal. Melalui entitas anak GGRM, PT Surya Dhoho Investama (SDHI) sejak April 2017 sampai akhir Oktober 2018 memperoleh tambahan modal disetor dari perusahaan induk menjadi Rp 2 triliun. Dana itulah yang menjadi salah satu sumber pendanaan GGRM untuk menutupi kebutuhan lahan. Adapun skema pengadaan lahan bersumber dari akuisisi lahan dari PT Bukit Dhoho Indah (BDI) dan PT Puri Dhoho Kediri (PDK). “Salah satu cara pembayaran oleh SDHI atas pembelian tanah BDI dengan menyerahkan tanah yang dikuasai SDHI secara sah,” kata Direktur GGRM Heru Budiman yang dinyatakan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (8/1).