KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menyatakan, progres pembangunan Bandar Udara (Bandara) Dhoho di Kediri, Jawa Timur masih berjalan sesuai rencana walau di tengah pandemi Covid-19. Terbaru, Gudang Garam sedang dalam proses penyiapan lahan yang akan digunakan untuk membangun bandara tersebut. Direktur Gudang Garam Istata Taswin Siddharta mengatakan, pembangunan bandara ini ditargetkan dapat rampung pada tahun 2023. Untuk pembangunan tersebut, Gudang Garam sudah berinvestasi dengan mengeluarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) hampir Rp 5 triliun.
GGRM Chart by TradingView Perlu diketahui, proyek pembangunan bandara yang pertama kali dilakukan oleh swasta ini menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dengan begitu, Gudang Garam akan mendapatkan masa konsesi atas bandara tersebut. Setelah masa konsesi habis, bandara tersebut akan dikembalikan kepada pemerintah. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, groundbreaking pembangunan Bandara Dhoho ini dimulai pada 15 April 2020 silam. Pembangunan ini dilaksanakan oleh Surya Dhoho Investama yang 99,99% sahamnya dimiliki Gudang Garam. Surya Dhoho Investama memperkirakan, pembangunan bandara ini akan rampung dalam waktu 2,5 tahun. Untuk merealisasikannya, Surya Dhoho Investama membutuhkan dana sekitar Rp 6 triliun-Rp 9 triliun yang bersumber dari kas internal. Pada tahap awal, Bandara Dhoho Kediri akan dibangun seluas 13.558 meter persegi dari luas total lahan bandara 321 hektare (ha) yang dapat menampung 1,5 juta-2,5 juta penumpang per tahun. Dengan dimensi runway 3.300 meter x 45 meter, Bandara Dhoho dapat menampung delapan pergerakan pesawat pada jam sibuk. Bandar Udara Dhoho bakal melayani masyarakat khususnya di Kediri dan sekitarnya, serta dapat menjadi bandara alternatif di Jawa Timur. Produsen rokok tersebut juga berharap, keberadaan bandara ini dapat mempercepat pembangunan dan pengembangan daerah Kediri. Editor: Anna Suci Perwitasari