KONTAN.CO.ID - Guinea atau Republik Guinea adalah sebuah negara di bagian Afrika Barat. Guniea sebelumnya disebut sebagai Guinea Prancis atau Guinea-Conakry untuk membedakannya dengan negara tetangganya, Guinea-Bissau. Guinea memiliki luas 246.000 kilometer persegi. Guinea berbatasan dengan Guinea-Bissau di Barat Laut, Senegal di Utara, Mali di Timur Laut, Pantai Gading di Tenggara, serta Liberia dan Sierra Leone di Selatan. Samudera Atlantik terletak di sebelah Barat. Ibu kota Guinea dan kota terbesarnya adalah Conakry.
Lantas, seperti apa sejarah Guinea, sepakbola di Guinea, dan rangking FIFA Guinea?
Baca Juga: Timnas U23 Indonesia Kalah 0-1 dari Guinea, STY Kena Kartu Merah Sejarah Guinea
Guinea adalah negara bekas jajahan Perancis. Dirangkum dari laman
BBC.com, berikut adalah timeline sejarah Guinea:
- Tahun 300 hingga 1100: Periode Kekaisaran Ghana. Selama periode ini Islam masuk ke wilayah tersebut melalui pedagang Afrika Utara.
- Abad ke-12: Setelah runtuhnya Kekaisaran Ghana, Kekaisaran Sosso berkembang.
- Abad 13 hingga 15: Kekaisaran Mali mengalahkan penguasa Sosso Soumangourou Kanté pada Pertempuran Kirina.
- Abad ke-15: Kekaisaran Mali akhirnya digantikan oleh negara-negara bawahannya.
- Tahun 1460-an: Kekaisaran Songhai melampaui Kekaisaran Mali dalam hal wilayah dan kekayaan. Negara ini terpecah oleh perang saudara pada tahun 1580-an dan ditaklukkan oleh penjajah dari Maroko tetapi kemudian terpecah menjadi kerajaan-kerajaan yang lebih kecil.
- Setelah jatuhnya beberapa kerajaan di Afrika Barat, berbagai kerajaan muncul di wilayah yang sekarang disebut Guinea.
- Abad ke-17: Pedagang Eropa berdatangan
- Tahub 1850-an: Meningkatnya aktivitas militer Perancis di wilayah tersebut.
- Tahun 1891: Prancis mendeklarasikan Guinea sebagai koloni, terpisah dari Senegal.
- Tahun 1898: Pasukan Prancis mengalahkan tentara Samori Touré, Mansa negara bagian Ouassoulou, memberi Prancis kendali atas wilayah yang sekarang disebut Guinea dan wilayah sekitarnya.
- Tahun 1958: Guinea merdeka, dengan Ahmed Sekou Toure sebagai presiden.
- Tahun 2003: Presiden Lansana Conte memenangkan masa jabatan ketiga dalam pemilu yang diboikot oleh oposisi.
- Tahun 2008: Militer merebut kekuasaan setelah Presiden Conte meninggal. Kudeta tersebut mendapat kecaman internasional, namun banyak warga Guinea yang mendukung tindakan militer tersebut.
- Tahun 2010: Guinea kembali ke pemerintahan sipil. Alpha Conde dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden putaran kedua.
- Tahun 2014: Wabah virus Ebola yang mematikan di Guinea bagian selatan. Penyakit ini menyebar ke Liberia dan Sierra Leone, menewaskan 11.300 orang dalam dua tahun.
- Tahun 2021: Presiden Conde digulingkan melalui kudeta.
Baca Juga: Timnas U23 Indonesia Tertinggal 0-1 dari Guinea pada Babak Pertama Bahasa dan suku di Guinea
Bahasa resmi Guinea adalah Prancis. Selain itu, Guinea memiliki 24 suku etnis, yang paling dominan adalah suku-suku Fula, Mandinka, dan Susu. Dirangkum dari laman
Britannica, jumlah penduduk non-Guinea telah meningkat pesat sejak pertengahan tahun 1980an. Komunitas ini mencakup pedagang Lebanon dan Suriah. Sementara, banyak orang Prancis yang bekerja di bidang pertanian, bisnis, dan pekerjaan teknis; dan warga Liberia, Sierra Leone, dan Pantai Gading, sebagian besar adalah pengungsi.
Baca Juga: Jadwal Indonesia vs Guinea Olympic Playoff, Jalan Terakhir Menuju Olimpiade 2024 Agama Guinea
Agama mayoritas di Guinea adalah Islam. Pada 2014, sebanyak 89,15% penduduk Guinea memeluk agama Islam dengan sebagian besar Sunni. Kurang dari sepersepuluh penduduk Guinea beragama Kristen, sebagian besar beragama Katolik Roma. Sebagian kecil warga Guinea terus mengikuti praktik keagamaan tradisional setempat.
Baca Juga: Indonesia Kalah dari Irak, Shin Tae-yong: Ada Perbedaan Level Performa Sumber daya ekonomi Guinea
Perekonomian Guinea sebagian besar bergantung pada pertanian dan sumber daya mineral. Guinea adalah salah satu produsen bauksit terbesar di dunia. Guinea memiliki sepertiga hingga setengah cadangan bauksit yang ada di dunia, ditambah cadangan bijih besi bermutu tinggi yang signifikan di Gunung Nimba dan Pegunungan Simandou. Guinea juga memiliki cadanagn emas dan intan. Penambangan intan berlian berkualitas meningkat pesat sejak tahun 1984, dan produksi emas juga meningkat secara substansial. Sedangkan pada 2007, cadangan uranium ditemukan di dekat Kissidougou, Guinea.
Baca Juga: Shin Tae-yong Akui Ada Perbedaan Level Performa antara Indonesia dan Irak Sepakbola di Guinea dan rangking FIFA Guinea
Sepak bola adalah olahraga paling populer di negara Guinea. Operasi sepakbola di Guinea dijalankan oleh Federasi Sepak Bola Guinea. Asosiasi ini mengelola tim sepak bola nasional, serta liga nasional. Federasi Sepak Bola Guinea didirikan pada 1960 dan berafiliasi dengan FIFA sejak 1962 dan dengan Konfederasi Sepak Bola Afrika sejak 1963. Tim sepak bola nasional Guinea, yang dijuluki Syli nationale (Gajah Nasional), telah bermain sepak bola internasional sejak tahun 1962. Lawan pertama mereka adalah Jerman Timur.
Baca Juga: Jadwal dan Link Streaming Indonesia vs Guinea, Playoff Olimpiade Paris 2024 Guinea belum mencapai final Piala Dunia, namun mereka menjadi runner-up di bawah Maroko di Piala Afrika pada tahun 1976. Pada laman resmi
FIFA, timnas Guinea menempati urutan ke-76 di ranking FIFA dunia dengan jumlah 1324,65 poin. Sementara itu, Indonesia meski sudah melakukan banyak perbaikan dan peningkatan masih berada di posisi ke-134 dengan koleksi 1102,7 poin. Demikian penjelasan mengenai Guinea, sepakbola Guinea, dan rangking FIFA Guinea.