GULA STEVIA BAIK UNTUK PENDERITA DIABETES - Stevia kerap digunakan sebagai gula alternatif karena dianggap lebih sehat. Benarkah stevia baik dikonsumsi penderita diabetes? Stevia adalah salah satu pengganti gula yang memiliki kandungan kalori yang sangat sedikit. Baca Juga: orang Kurus Bebas Kolesterol Tinggi?
Apakah stevia boleh untuk diabetes?
Ternyata, stevia dapat dikonsumsi dalam jumlah yang wajar oleh penderita diabetes. Dilansir dari Medical News Today, stevia memiliki kandungan glikosida steviol sekitar 150-300 kali lebih manis dari gula, namun memiliki kandungan kalori yang sangat sedikit. Kandungan yang dimilikinya ini membuat stevia bisa digunakan sebagai pengganti gula, khususnya pada penderita diabetes, dengan jumlah yang wajar dan dibarengi dengan pembatasan jumlah kalori setelah makan. Selain memberikan rasa manis pada makanan atau minuman yang dikonsumsi, stevia juga memiliki manfaat tertentu yang bisa didapatkan oleh penderita diabetes. Beberapa manfaat stevia untuk diabetes, yakni:- Memiliki kandungan antioksidan sehingga membantu untuk melawan penyakit
- Mengatur kadar gula darah, baik gula darah puasa dan setelah makan
- Meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi rasa lapar
- Menurunkan keinginan untuk mengonsumsi kalori tambahan
- Melindungi tubuh dari kerusakan lever atau hati dan ginjal
- Menurunkan trigliserida dan kadar kolesterol
Efek samping stevia untuk diabetes
Meskipun umumnya aman dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, stevia dan alternatif pengganti gula lainnya dapat memberikan efek samping tertentu. Dilansir dari Healthline, konsumsi stevia dan produk pengganti gula lainnya dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk membedakan rasa. Kondisi ini akan membuat otak mengalami kebingungan sehingga Anda akan memiliki kecenderungan untuk makan makanan yang manis lebih banyak lagi. Selain itu, ada beberapa efek samping stevia untuk diabetes yang perlu diwaspadai, seperti:- Memengaruhi fungsi bakteri baik di dalam usus sehingga berdampak buruk pada pencegahan penyakit, pencernaan, dan sistem imun
- Memengaruhi berat badan, kadar trigliserida, dan kolesterol baik di dalam tubuh sehingga risiko penyakit jantung akan meningkat
- Meningkatkan berat badan dan lingkar pinggang jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama
- Menurunkan tekanan darah dan kadar gula darah sehingga dapat berdampak buruk pada jenis obat yang dikonsumsi untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut