KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mendukung nilai dan produktifitas produksi komoditas perkebunan, Direktorat Perlindungan Perkebunan membentuk tim khusus untuk melakukan penanganan terhadap Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Untuk penanganan OPT eksplosif dibentuk Brigade Proteksi Tanaman (BPT) dan Regu Pengendali OPT (RPO). Adapun BPT sebanyak 31 unit dan Regu Pengendali OPT (RPO) sebanyak 61 unit di 31 provinsi dengan personil yang telah dilatih. Tim ini juga dilengkapi dengan kendaraan operasional, serta sarana pengendalian OPT (Alat Pelindung Diri (APD), knapsack sprayer, power sprayer, mist blower, fogger). Dengan adanya tim BPT dan RPO yang sudah dilakukan sejak tahun 2014, jumlah OPT terus berkurang. Pada tahun 2014, ada 15.612 ha lahan yang terserang OPT, tahun 2015 ada 13.540 ha, tahun 2016 ada 6.869 ha, untuk tahun 2017 turun drastis menjadi 800 ha. Namun pada tahun 2018, terjadi sedikit kenaikan menjadi 8.325 ha.
Guna atasi serangan hama, Kemtan bentuk tim khusus
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mendukung nilai dan produktifitas produksi komoditas perkebunan, Direktorat Perlindungan Perkebunan membentuk tim khusus untuk melakukan penanganan terhadap Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Untuk penanganan OPT eksplosif dibentuk Brigade Proteksi Tanaman (BPT) dan Regu Pengendali OPT (RPO). Adapun BPT sebanyak 31 unit dan Regu Pengendali OPT (RPO) sebanyak 61 unit di 31 provinsi dengan personil yang telah dilatih. Tim ini juga dilengkapi dengan kendaraan operasional, serta sarana pengendalian OPT (Alat Pelindung Diri (APD), knapsack sprayer, power sprayer, mist blower, fogger). Dengan adanya tim BPT dan RPO yang sudah dilakukan sejak tahun 2014, jumlah OPT terus berkurang. Pada tahun 2014, ada 15.612 ha lahan yang terserang OPT, tahun 2015 ada 13.540 ha, tahun 2016 ada 6.869 ha, untuk tahun 2017 turun drastis menjadi 800 ha. Namun pada tahun 2018, terjadi sedikit kenaikan menjadi 8.325 ha.