KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) saat ini sedang mempersiapkan perbaikan pada berbagai pelayanan di bidang ekspor-impor barang. Hal ini diharapkan akan mendorong ekonomi Indonesia untuk terus tumbuh secara efisien, kompetitif, dan produktif. Kesigapan dari DJBC untuk membangun sistem Informasi dan Teknologi (IT) terus melakukan inovasi pelayanan akan sangat menentukan kemampuannya dalam mendukung perekonomian. “Membangun Nasional Logistic Ecosystem (NLE) menjadi tantangan terutama pada era dimana teknologi digital memberikan peluang untuk membangun sebuah sistem yang baik dan efisien. Saya juga berharap bahwa dengan langkah-langkah nyata ini, biaya logistik dan waktu untuk keluar masuk dan arus barang bisa terus ditekan secara efisien,” terang Menkeu dalam acara Apel Khusus Peringatan Hari Bea dan Cukai ke-75, secara virtual pada Sabtu (2/10).
Dalam situasi ini perubahan teknologi yang terus berkembang, DJBC diharapkan juga harus menjadi institusi yang terus bergerak dan berkembang sebagai institusi yang menggunakan data dan knowledge untuk terus mengembangkan pelayanan dan pelaksanaan tugas-tugasnya. Menkeu meminta DJBC untuk menjadi organisasi yang terus belajar dalam rangka penyempurnaan cara bekerja. Baca Juga: Kemenkeu prediksi cukai tembakau pada Desember 2021 lebih tinggi “Di bidang IT dan juga dalam memanfaatkan teknologi digital, apakah itu dalam bentuk Artificial Intelligence (AI) dalam pelayanan, gunakan secara cermat. Tetap dijaga dari sisi integritas sistem dan keamanan sistem terutama dari ancaman pihak yang selalu ingin menyerang dan mengganggu pelayanan DJBC,” tegas Menkeu. Pada kesempatan itu, Menkeu mengatakan bahwa penerimaan negara dari sektor bea dan cukai sampai saat ini tetap berjalan secara optimal. Hingga tangga 31 Agustus 2021, sebanyak 73,5% target dari APBN tahun ini telah tercapai.