Gunawan Dianjaya Steel (GDST) Bidik Pendapatan Rp 1,8 Triliun Sepanjang 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) menargetkan pendapatan bisa mencapai Rp 1,8 triliun di sepanjang tahun 2022. Di samping itu, perseroan juga membidik laba bersih bisa tumbuh 2% tahun ini. 

Sekretaris Perusahaan Gunawan Dianjaya Steel, Hadi Sutjipto mengungkapkan, perseroan melihat adanya prospek bisnis produksi pelat baja yang masih menjanjikan. 

“Di semester II-2022 ini kami optimis bisnis akan cukup prospektif untuk pasar kapal dan alat berat,” ujar dia saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (9/8). 


Baca Juga: Gunawan Dianjaya Steel (GDST) Alokasikan Belanja Modal Rp 100 Miliar Tahun Ini

Dia melanjutkan, untuk meraih target kinerja itu, perseroan berencana akan memperluas pasar ekspor dengan menambah tujuan ekspor ke Australia dan New Zealand. 

Menurutnya, upaya mencari peluang ekspor ke Eropa mendapatkan hasil positif dengan adanya penjualan ke Jerman dan Spanyol melalui pelabuhan Belgia sebesar 15 ribu ton. Hal tersebut membuat pencapaian ekspor sudah melampaui realisasi sepanjang tahun 2021 dan melampaui target tahun 2022.

“Kami terus mencari peluang pasar ekspor terutama ke Eropa, Australia dan Selandia Baru dan negara-negara ASEAN serta meningkatkan porsi ekspor ke pasar ekspor existing yaitu Singapura dan Malaysia,” jelasnya. 

Adapun, perseroan juga melakukan pembelian bahan baku dengan jumlah dan harga yang paling efisien, hal ini mengingat biaya bahan baku merupakan porsi terbesar dari harga pokok. Salah satunya dengan mengupayakan pembelian dari produsen dalam negeri dan selalu menjaga hubungan baik dengan supplier bahan baku internasional. 

Tercatat, sampai dengan Juni 2022 pembelian bahan baku lokal mencapai 58.2%, meningkat pesat dibanding tahun 2021 sebesar 7.9%. Di samping itu, saat ini GDST juga sedang membangun proyek pabrik anyar atau Plate Mill GDS ke-II. Hingga saat ini pembangunan pabrik tersebut sudah mencapai 90,50%. 

“Pabrik ini ditargetkan akan rampung di akhir tahun 2023,” ungkapnya. 

 
GDST Chart by TradingView

Nantinya, pabrik plate mill II GDST akan memiliki kapasitas produksi sebesar 1 juta pelat baja per tahun. Adapun saat ini, GDST memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 400.000 ton baja (plate mill GDS) per tahun serta tambahan kapasitas sebesar 60.000 ton baja (plate mill eks JPRS/Div-1) per tahun.

Untuk membangun pabrik tersebut, perseroan telah menggunakan belanja modal atawa capex sebesar Rp 24 miliar yang mayoritas digunakan untuk penyelesaian pabrik anyar. Sementara total capex yang dicadangkan adalah sebesar Rp 125 miliar di sepanjang 2022. 

“Dengan realisasi capex sampai dengan Juni 2022 sebesar Rp24 miliar, maka perkiraan capex Juli-Desember 2022 ditargetkan sebesar Rp 101 miliar yang penggunaannya mayoritas untuk melanjutkan penyelesaian proyek ekspansi Plate Mill GDS II dan sebagian untuk perawatan Plate Mill GDS 1 dan aset lainnya,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .