KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah semakin mengkhawatirkan. Pasalnya dolar Amerika Serikat (AS) kini berada di level Rp 15.000. Ditambah lagi ada risiko membengkaknya subsidi energi. Kepala Pusat Kebijakan Anggaran pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Wahyu Utomo mengatakan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah yang berada di level Rp 15.000 per dollar AS masih bersifat sementara. Sehingga hal tersebut tidak serta merta akan berdampak terhadap APBN. "Perlu dicermati bahwa kalau kenaikan ini hanya bersifat sementara, seperti sekarang kan masih sementara, kalau yang dalam APBN itu kan asumsi yang rata-rata dalam satu tahun. Jadi tidak serta merta kenaikan yang sesaat itu terus punya dampak terhadap APBN," Ujar Wahyu kepada Kontan.co.id, Kamis (7/7).
Guncangan Terhadap Mata Uang Rupiah Jadi Ujian Bagi Ketahanan APBN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah semakin mengkhawatirkan. Pasalnya dolar Amerika Serikat (AS) kini berada di level Rp 15.000. Ditambah lagi ada risiko membengkaknya subsidi energi. Kepala Pusat Kebijakan Anggaran pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Wahyu Utomo mengatakan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah yang berada di level Rp 15.000 per dollar AS masih bersifat sementara. Sehingga hal tersebut tidak serta merta akan berdampak terhadap APBN. "Perlu dicermati bahwa kalau kenaikan ini hanya bersifat sementara, seperti sekarang kan masih sementara, kalau yang dalam APBN itu kan asumsi yang rata-rata dalam satu tahun. Jadi tidak serta merta kenaikan yang sesaat itu terus punya dampak terhadap APBN," Ujar Wahyu kepada Kontan.co.id, Kamis (7/7).