KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka memperingati “Bulan Bung Karno” yang jatuh pada Juni 2025, Guntur Soekarno, putra sulung Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno, kembali menyapa publik lewat karya fotografi dalam pameran bertajuk “Gelegar Foto Nusantara (GFN) 2025”. 

Pameran foto ini diumumkan lewat rilis resmi pada Rabu (28/5), dan akan berlangsung pada 7-13 Juni 2025 di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.

Dengan tema “Potret Sejarah dan Kehidupan oleh Guntur Soekarno”, pameran ini menjadi wadah nostalgia sekaligus refleksi perjuangan bangsa melalui lensa pribadi sang fotografer. 

Strategi Belanja Cerdas Tanggal Kembar 9.9 Agar Finansial Tetap Sehat

Tak hanya menampilkan momen-momen besar sejarah nasional, karya Guntur atau akrab disapa Mas To juga menyoroti sisi humanis Bung Karno sebagai ayah dan pemimpin, serta dinamika sosial-politik yang membentuk wajah Indonesia.

Baca Juga: Lukisan Raden Saleh Muncul di Video Klip Jin BTS - Don't Say You Love Me

Mas To dikenal dengan gayanya yang natural: pencahayaan alami, komposisi yang tajam, dan selalu memberikan konteks pada subjek foto. Karya-karyanya tak sekadar dokumentasi sejarah, tetapi juga ekspresi personal, penuh emosi dan makna.

Pameran GFN 2025 juga akan menyajikan sisi lain dari keluarga Soekarno, lewat karya lukisan cucunya, Syandria, yang mengusung tema naturalis dan ekspresionis. Tak hanya pameran, agenda ini juga dilengkapi dengan sesi workshop selama tiga hari, menghadirkan fotografer-fotografer senior seperti Darwis Triadi, M. Firman Ichsan, Andi Kusnadi, dan Arbain Rambey yang juga menjadi kurator acara.

Sebagai catatan, ini adalah pameran foto kedua Mas To, setelah sebelumnya digelar pada 1994 dan dibuka langsung oleh Joop Ave, Menteri Pariwisata saat itu. Kali ini, rencananya pameran akan dibuka oleh Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri.

Lebih dari sekadar ajang seni visual, Gelegar Foto Nusantara 2025 juga menjadi bagian dari aksi sosial. Sebagian hasil kegiatan akan digunakan untuk membantu kalangan seniman, musisi, dan pekerja kreatif lainnya sebagai bentuk kepedulian dan gotong royong, nilai-nilai yang tak lekang dari warisan Bung Karno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News