KONTAN.CO.ID - MANADO. Gempa bumi, tsunami dan letusan gunung merapi masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Terbaru adalah Gunung Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sultra) pada malam hari ini mulai mengeluarkan suara gemuruh lemah hingga rada menguat disertai jatuhan abu vulkanik. Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang Yudia Prama mengatakan secara visual, gunung kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Suara gemuruh lemah agak kuat sering terdengar. "Jatuhan abu vulkanik jatuh di Kampung Beong dan Salili, Kecamatan Siau Tengah dan sekitarnya dengan ketebalan sangat tipis," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/1) pukul 19.57 WITA.
Yudia menjelaskan, kegempaan guguran terjadi 10 kali. "Amplitudo 5-10 mm, durasi 50-60 detik. Sedangkan hembusan terjadi 9 kali, amplitudo 10-40 mm, durasi 25-95 detik. Kemudian, tremor harmonik terjadi 3 kali, amplitudo 8-20 mm, durasi 75-80 detik. Tektonik jauh terjadi 2, amplitudo 12-30 mm, S-P 24-26 detik, durasi 50-53 detik," jelasnya. Ia menambahkan, tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 0,5-1 mm (dominan 0,5 mm). "Tingkat aktivitas Gunung Karangetang Level III (Siaga)," imbuhnya. Pihaknya merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam radius 2,5 km dari Kawah 2 (kawah utara) dan Kawah Utama (kawah Selatan) ke arah utara-timur-selatan-barat dan radius 3 km ke arah barat laut.