Gunung Raja Paksi (GGRP) Berupaya Mempertahankan Kinerja pada Tahun 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen baja, PT Gunung Raja Paksi Tbk berupaya untuk dapat mempertahankan kinerja pertumbuhan top line seperti pencapaian tahun lalu.

Emiten berkode saham GGRP ini memang berhasil meraih pertumbuhan bisnis yang cukup signifikan selama tahun 2022. Perseroan mencetak penjualan bersih hingga US$ 945,49 juta atau tumbuh 40% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Corporate Affairs Director Gunung Raja Paksi Fedaus menuturkan, di samping menjaga kinerja revenue, GGRP juga akan mengoptimalkan capaian profit selama tahun ini. 


"Di mana target ini sejalan dengan peluang pertumbuhan kinerja industri baja sebesar 5% di sepanjang 2023," ujar Fedaus kepada Kontan.co.id, pekan ini. 

Baca Juga: Penjualan Bersih Gunung Raja Paksi (GGRP) Melesat 40% Selama Tahun 2022

Fedaus mengungkap beberapa katalis positif yang menjadi dasar pertumbuhan bisnis GGRP sepanjang tahun lalu. Pertama, pemulihan ekonomi domestik yang dinilai turut berdampak pada meningkatnya permintaan baja, termasuk produk milik perseroan. 

Lalu yang tak kalah penting, strategi penetrasi pasar perseroan yang juga  mendorong peningkatan penjualan sepanjang tahun 2022. 

"Pemulihan ekonomi domestik yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5.31% c-o-c menurut Badan Pusat Statistik pada tahun 2022 juga berdampak pada industri baja, salah satu nya Perseroan," ujarnya. 

Untuk memaksimalkan kinerja tahun ini, lanjut Fedaus, perseroan akan mengedepankan digital transformasi yang mencakup semua proses bisnis. 

Di sisi lain, Perseroan juga terus mencanangkan program Sustainability sehubungan dengan target Environment, Social, Governance (ESG) yang telah ditetapkan.

Tanpa menyebutkan detail berapa besarannya, Fedaus mengatakan di tahun 2023 ini rencana belanja modal atau capital expenditure (Capex) GGRP berfokus pada  peremajaan mesin-mesin produksi untuk meningkatkan produktivitas, salah satunya mesin medium section mill. 

"Perseroan juga berencana untuk meningkatkan investasi capex yang berkaitan dengan inisiatif ESG, antara lain melalui penambahan fasilitas pengolahan limbah air dan gas buang hasil produksi," kata dia. 

 
GGRP Chart by TradingView

Meski mencetak pertumbuhan penjualan, perseroan terpantau membukukan penurunan laba bersih selama tahun lalu. Angkanya menurun dari semula US$ 61,89 juta di tahun 2021 menjadi hanya US$ 58,40 juta di tahun 2022. 

Fedaus menyebutkan, penurunan tersebut terjadi lantaran perseroan tengah berfokus dalam meningkatkan customer experience untuk mempertahankan daya beli konsumen. Kemudian, GGRP juga sedang getol berinvestasi di bidang teknologi digital serta ESG, yang diyakini akan memberikan nilai tambah eksponensial di kemudian hari. 

"Perseroan yakin kedua topik ini akan memberikan nilai tambah yang eksponensial di kemudian hari, terutama dalam hal produktivitas sumber daya manusia serta para pemangku kepentingan," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .