Gunung Raja Paksi (GGRP) Resmikan PLTS Atap Berkapasitas 9,3 MWp



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) melakukan pengukuhan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap (PLTS Atap) tahap II yang terpasang di area operasional perusahaan. 

Presiden Direktur Gunung Raja Paksi Fedaus menyatakan, pemasangan PLTS Atap ini menegaskan komitmen perusahaan sebagai bagian dari strategi Net Zero yang telah diumumkan sebelumnya. 

Dengan peresmian ini, total kapasitas listrik terpasang dari energi surya yang berasal dari GGRP mencapai 9,3 MWp (Megawatt Peak), menjadikannya salah satu PLTS Atap terbesar di Jawa Barat. Tahap 1 memiliki kapasitas sebesar 0,9 MWp, sementara tahap 2 memiliki kapasitas sebesar 8,4 MWp. 


Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) Akui Kondisi Bisnis Tahun Ini Masih Menantang

“GRP menargetkan kapasitas PLTS Atap terpasang sebesar 33 MWp, yang direncanakan selesai pada tahun 2025 serta diharapkan dapat mengurangi emisi karbon sekitar 47.400 ton per tahun,” ungkap Fedaus, dalam keterangan resmi, Kamis (22/2). 

Menurut data dari Kementerian Perindustrian, konsumsi baja dalam negeri selama lima tahun terakhir mencapai rata-rata 15,62 juta ton per tahun. Namun, tantangan baru muncul bagi industri baja akibat komitmen global untuk mencapai target net zero emisi karbon pada pertengahan abad ini.

Produksi baja secara global menyumbang sekitar 7% dari total emisi karbon. Dengan permintaan baja yang diperkirakan meningkat sekitar 15%-20% antara tahun 2030 dan 2050, produsen baja harus lebih proaktif dalam mengelola risiko lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) di seluruh rantai nilai.

 ”PLTS Atap yang telah terpasang di area operasinal kami sejalan dengan 5 Pilar ESG GGRP, terutama Pilar No.3 tentang Transisi Energi dan Solusi Rendah Karbon, di mana perusahaan merespons dan mengelola risiko dan peluang terkait iklim sepanjang rantai nilai,” tambahnya. 

 
GGRP Chart by TradingView

Dengan telah terpasangnya PLTS Atap tahap II ini, secara total GRP berhasil melakukan pengurangan emisi karbon hingga sekitar 1500 ton Co2e. 

GGRP bekerjasama dengan TotalEnergies ENEOS, yang bertanggung jawab dalam desain dan pemilihan mitra EPC terpercaya untuk pelaksanaan konstruksi untuk setiap tahapan proyek PLTS Atap. 

Dalam pengoperasian dan pemeliharaannya, PLTS Atap ini dilengkapi sejumlah sensor untuk memantau radiasi, temperatur, kecepatan angin dan suhu sekitar. 

Selain itu, sistem juga akan bekerja dengan pemantauan jarak jauh dengan mengirimkan data analisis performa dengan menampilkan jejak karbon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .