Gunung Raja Paksi (GGRP) Siap Perluas Pasar Ekspor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) berencana akan mengembangkan pasar ekspor di tahun ini dengan menambah tujuan pasar baru dan menjual produk yang lebih bernilai tambah. 

Corporate Affairs Director Gunung Raja Paksi, Fedaus mengatakan di tahun ini pihaknya akan meningkatkan penjualan ekspor dengan mencari pasar baru yakni ke Eropa. Saat ini GGRP telah menjual produk-produknya ke Amerika, Asia, Australia, dan Kanada. 

"Kami mencoba memproduksi produk yang ramah lingkungan yakni green steel. Produk baru ini sedang digandrungi di Eropa dan beberapa negara," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (4/2). 


Upaya memproduksi besi ramah lingkungan ini sejatinya merupakan agenda bisnis GGRP dalam mengimplementasikan program tata kelola lingkungan, sosial, dan perusahaan (Environmental Social Governance/ESG). 

Baca Juga: Penjualan Naik, Laba Bersih Sido Muncul (SIDO) Ikut Terkerek Hingga 35% Pada 2021

Asal tahu saja, pada akhir tahun lalu Gunung Raja Paksi menjadi pabrik pertama di Tanah Air dan Asia yang melakukan pembelian kredit karbon. "Kami berusaha mengimplementasikan ESG dengan carbon trade, peka terhadap lingkungan serta isu net zero carbon," ujarnya. 

Pada akhir tahun 2021, GGRP melakukan pembelian melalui Gunung Capital dan dilakukan dengan pembelian carbon offset dari Climate Impact X (CIX) yang merupakan pasar pertukaran kredit karbon global sekaligus pemimpin lelang. Dalam aksi ini, pihaknya membeli 10.000 ton dengan harga US$ 8 per ton. 

Secara keseluruhan, lelang tersebut berhasil membersihkan 170.000 kredit karbon dari 8 proyek Natural Climate Solutions (NCS) yang setiap proyeknya meliputi kegiatan reboisasi dan pencegahan deforestasi di seluruh Afrika, Asia, dan Amerika Latin. 

Di sepanjang tahun ini, Fedaus mengatakan, Gunung Raja Paksi menargetkan produksi dapat tumbuh 100% atau dari yang sebelumnya pada 2021 sebanyak 900.000 ton akan menjadi 1,8 juta ton di 2022. Adapun saat ini total kapasitas pabrik GGRP sebesar 2,2 juta ton per tahun. 

Rencana menaikkan produksi di tahun ini selain karena ada agenda meningkatkan ekspor, GGRP juga melihat potensi permintaan dari dalam negeri. 

Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) Bidik Marketing Sales Rp 5 Triliun

Fedaus menjelaskan, pihaknya melihat dana infrastruktur di dalam APBN cukup besar di tahun ini. Jika melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, pemerintah mengalokasikan anggaran infrastruktur di 2022 sebesar Rp 384,8 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)2022. 

Anggaran tersebut akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di sejumlah sektor. "Kami melihat angka ini cukup menarik. Dan agenda pembangunan diperkirakan akan meningkatkan permintaan besi dan baja," terangnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi