Gunung Raja Paksi (GGRP) Yakin Bisa Penuhi Target Kinerja pada Tahun 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) optimistis dengan prospek bisnisnya di tahun 2022. Tak heran, emiten baja tersebut membidik pertumbuhan penjualan bersih mencapai kisaran 50%-70% di tahun ini.

Director of Public Relation GGRP Fedaus mengatakan, target penjualan tersebut didukung oleh katalisator utama yang berasal dari pasar lokal dan ekspor. Dari sisi pasar lokal, volume penjualan GGRP di segmen tersebut diprediksi meningkat seiring permintaan yang mulai pulih.

Hal ini didukung pula oleh alokasi APBN di sektor infrastruktur yang mencapai Rp 385 triliun di tahun 2022, ditambah rencana proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan yang akan berdampak positif terhadap permintaan produk baja.


Manajemen GGRP pun tampak melirik peluang bisnis dari proyek IKN. Kebutuhan produk baja di sana jelas meningkat seiring adanya berbagai proyek strategis nasional dan swasta seperti pembangunan pembangkit listrik, pabrik, perkantoran, dan pergudangan. “Kami secara proaktif terus melakukan komunikasi dengan para pihak terkait proyek IKN,” ujar dia, Senin (17/1).

Baca Juga: Pekan ini, Ace Hardware (ACES) akan tambah gerai pertama di tahun 2022

Sementara untuk pasar ekspor, rencana pemerintah China untuk memangkas produksi dan kegiatan ekspor baja diyakini akan memberi peluang bagi para pelaku industri baja lainnya, salah satunya GGRP.

Alhasil, di tahun 2022, GGRP menargetkan peningkatan penjualan ekspor baja guna mengisi penurunan pasokan baja dari China. Beberapa negara yang jadi tujuan ekspor perusahaan ini antara lain Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan lain sebagainya.

Selain menggenjot penjualan, GGRP juga masih fokus merampungkan proyek ekspansi fasilitas produksi Light Section Mill (LSM). Per awal Januari ini, progres proyek tersebut sudah mencapai 95% dan sedang menjalani tahap cold commissioning test

Setelah tahap tersebut selesai, maka proyek ini bisa masuk ke tahap hot commissioning test yang ditargetkan selesai pada Maret 2022. “Karena sudah hampir rampung, pengeluaran capex untuk proyek ini memang masih ada, namun dapat dikatakan minim,” ungkap Fedaus.

Ia menambahkan, ketika sudah beroperasi secara komersial, fasilitas LSM terbaru ini akan meningkatkan kapasitas produksi baja I dan H section sebanyak 500.000 ton per tahun, sekaligus meningkatkan variasi dan ukuran produk yang pada akhirnya bisa memperluas pangsa pasar GGRP.

Baca Juga: Bayan (BYAN) Kehilangan Pendapatan US$ 260 Juta Imbas Larangan Ekspor Batubara

Peningkatan produksi dari fasilitas LSM ini juga diperkirakan akan menyumbang kenaikan penjualan GGRP sebesar 16% di masa mendatang.

Sekadar catatan, penjualan bersih GGRP naik 7,47% (yoy) menjadi US$ 502,43 juta per kuartal III-2021. GGRP juga meraih laba bersih periode berjalan sebanyak US$ 40,20 juta per kuartal III-2021, padahal di periode yang sama tahun sebelumnya perusahaan ini mengalami rugi bersih US$ 14,95 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi