Gunung Ruang Erupsi Lagi, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara



MOMSMONEY.ID - Erupsi Gunung Ruang terus berlangsung dengan letusan dan awan panas yang semakin besar dan jauh jangkauannya. Ini membuat Bandara Sam Ratulangi di Manado, Sulawesi Utara, terpaksa ditutup sementara.

"Letusan bersama awan panas semakin membesar dan semakin jauh jangkauannya sehingga berdampak pada sektor lain seperti bandara udara Sam Ratulangi di Manado Sulawesi Utara," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM Hendra Gunawan dalam keterangan tertulis, Selasa (30/4).

Hendra menjelaskan potensi bahaya yang perlu diwaspadai saat ini yakni erupsi yang menghasilkan awan panas, lontaran material pijar, dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang.


"Masyarakat di sekitar G. Ruang dan pengunjung/wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 7 km dari pusat kawah aktif G. Ruang. Masyarakat yang bermukim pada wilayah P. Tagulandang yang berada dalam radius 7 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 7 km," ujar Hendra.

Baca Juga: Status Gunung Ruang Naik Lagi Jadi Awas, Cek Update Status Gunung Api di Indonesia

Menurutnya, semakin banyak material hasil erupsi yang dikeluarkan atau runtuhnya bagian tubuh gunung dan memasuki laut dalam volume tertentu cukup berpotensi untuk memicu terjadinya gelombang tsunami. Dia pun meminta agar masyarakat di Pulai Tagulandang waspada.

"Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan tsunami akibat material erupsi yang masuk ke laut/runtuhnya tubuh gunungapi ke dalam laut," jelas Hendra.

Adapun, aktivitas Gunung Ruang terus berfluktuasi, pasca erupsi paroksimal tanggal 17 April 2024, aktivitas erupsi mengalami penurunan.

Pada tanggal 22 April 2024 pukul 09.00 WITA, tingkat aktivitas Gunung Ruang diturunkan dari Level IV (AWAS) ke Level III (Siaga) dan dinaikkan kembali hari ini menjadi Level IV (AWAS).

Data kegempaan tanggal 29 April 2024 sampai pukul 24.00 WITA yang tercatat melalui stasiun RAPS adalah 15 kali gempa Guguran, 237 kali gempa Vulkanik Dangkal, 425 kali gempa Vulkanik Dalam, 15 kali gempa Tektonik Lokal, dan 6 kali gempa Tektonik Jauh.

Jumlah kejadian Gempa Vulkanik Dalam dan Dangkal yang meningkat signifikan pada 29 April 2024 yang disertai visual hembusan asap kawah menunjukkan saat ini masih terjadi proses peretakan batuan disertai migrasi magma dari reservoir magma dalam ke permukaan.

Kenaikan aktivitas ini berpotensi berkembang menjadi erupsi eksplosif berselingan dengan erupsi efusif (aliran lava). Gempa terasa intens terjadi dari pukul 00.15 WITA sampai terjadinya erupsi pukul 01.15 WITA dan terus berlangsung intens sampai surat kenaikan status ini dibuat.

Erupsi terjadi pada pukul 01.15 WITA dengan kolom erupsi kurang lebih 2.000 meter disertai dengan suara gemuruh dan gempa terasa yang intens.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Lidya Yuniartha