Gunung Sewu memperkuat bisnis properti



JAKARTA. Grup Gunung Sewu memperkuat bisnis properti. Melalui Farpoint Realty Indonesia, tahun ini perusahaan tersebut menambah dua koleksi proyek di kawasan sentra bisnis atau central business district (CBD), Jakarta. Total nilai investasinya mencapai Rp 4,3 triliun.

Proyek pertama berupa gedung perkantoran Sequis Tower di Jalan Sudirman. Proyek tersebut berdiri di atas lahan 1,2 hektare (ha). Target operasionalnya Juli 2018.

Jusup Hilmi, Chief Executive Officer Farpoint Realty menjelaskan, Sequis Tower memiliki luas area sewa 74.000 meter persegi (m2). Tarif sewanya Rp 450.000 per m².


Sejauh ini, Farpoint Realty sudah mengantongi komitmen sewa seluas 30% dari total area sewa. Selain perusahaan yang terafiliasi di bawah Grup Gunung Sewu, penyewa Sequis Tower adalah perusahaan sektor investment banking, firma hukum dan manajemen properti.

Proyek Farpoint Realty kedua yakni apartemen Verde 2. Hunian jangkung itu terdiri dari dua menara, yaitu East dan West. Kedua menara berisi total 312 unit dengan luas 160 m²-200 m² per unit. Target serah-terima proyek pada tahun 2019.

Farpoint Realty membanderol harga jual apartemen kelas atas tersebut dengan harga Rp 48 juta per m². "Total penjualan dari Verde 2 telah mencapai 40%," ujar Jusup ujar Jusup di Jakarta, Rabu (15/3).

Selain dua proyek berbiaya jumbo tadi, Farpoint Realty menggagas proyek multifungsi The Hundred di kawasan Mega Kuningan, Jakarta. Proyek tersebut bakal terdiri dari hotel bintang lima plus Sofitel Accor, perkantoran, apartemen serta area ritel makanan dan minuman.

Nanti, apartemen dalam proyek The Hundred berisi 170 unit. Proyek ini akan berdiri di atas tanah 1,3 ha dan luas bangunan 120.000 m².

Sama seperti apartemen Verde 2, apartemen The Hundred juga mengincar kelas atas. Farpoint Realty berencana melego apartemen itu dengan harga jual Rp 60 juta per m. Adapun luas unitnya sekitar 135 m²-140 m² per unit dan 400 m² per unit.

Menurut jadwal Farpoint Realty, pembangunan The Hundred mulai digelar tahun depan. Sementara jadwal penyelesaian pembangunan pada tahun 2022. "Untuk peluncuran proyek ini, kami akan melihat kondisi pasar dan kondisi ekonomi membaik," ungkap Jusup.

Optimistis tumbuh

Selain merambah properti segmen premium, Farpoint Realty juga menggarap pasar properti menengah. Pengembang properti itu akan membangun perumahan di kawasan Cisauk dan Tangerang, Banten. Harga jualnya Rp 400 juta per unit.

Farpoint Realty mempertimbangkan Cisauk dan Tangerang karena lokasi keduanya dekat dengan akses transportasi. Perkiraan peluncuran proyek itu pada tahun 2017 atau tahun 2018.

Secara umum, Farpoint Realty optimistis pasar properti akan membaik pada tahun ini. Berkaca pada pencapaian internal, perusahaan itu mengaku mencetak pertumbuhan penjualan sekitar 80% pada kuartal I-2017 ketimbang kuartal I-2016. Namun perusahaan ini tak bersedia menyebutkan capaian maupun target marketing sales tahun ini.

Indikator pergerakan industri properti lain pada tahun ini adalah kondisi makro ekonomi. "Kami perkirakan marketing sales akan lebih tinggi karena tren harga properti mengalami kenaikan seiring naiknya biaya konstruksi dan laju inflasi," beber Jusup.

Sejumlah proyek lawas Farpoint Realty seperti apartemen Verde yang sudah laku 90%. Proyek lain seperti Menteng Regency, Kemang Club Villas, Revo Bekasi dan Harco Pasar Baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini