MEDAN. Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, pada Idul Fitri 1436 Hijriah masih terus menyemburkan debu vulkanik dan luncuran awan panas, Selasa (21/7). "Gunung Sinabung itu, hampir setiap harinya mengeluarkan debu vulkanik yang bercampur material," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Subur Tambun dihubungi dari Medan, Selasa. Menurut dia, Senin (20/7) pukul 00.00-06.00 WIB terjadi guguran lava pijar dari puncak sejauh 500 - 1.500 meter ke arah Tenggara-Timur dan 1.000 meter ke Selatan.
"Cuaca cerah-mendung, angin tenang-perlahan ke arah Timur-tenggara, dan suhu udara mencapai 15-17 Celsius, dan asap putih tebal setinggi 200 meter," ujar Subur. Dia menjelaskan, pada Hari Sabtu (18/7) sekitar pukul 00.09 WIB, awan panas guguran sejauh 3.000 meter ke sektor Tenggara-Timur, dan tinggi kolom abu Vulkanik 700 meter. Kemudian, pada pukul 00.00-06.00 WIB, terjadi 3 kali awan panas guguran sejauh 2.500-3.000 meter ke arah Tenggara-Timur, dan tinggi kolom abu vulkanik mencapai 500-700 meter. "Abu vulkanik sejauh 3.000 meter juga terjadi ke arah Selatan-Tenggara, dengan tinggi kolom abu vulkanik 1.000 meter. Dan Teramati guguran lava pijar 1.500 meter ke Selatan-Tenggara," ujar Subur. Data yang diperoleh menyebutkan, hingga Selasa, (21/7) tercatat sebanyak 11.111 jiwa atau 3.150 kepala keluarga (KK) masih ditempatkan di 10 lokasi penampungan di Kabanjahe.