Gurami soang: Masa panennya cepat, untungnya berli



Ikan gurami soang merupakan salah satu jenis gurami yang saat ini sedang populer. Kelebihan gurami ini dapat dipanen dalam waktu sembilan bulan. Lebih cepat dari gurami biasa yang budidayanya mencapai setahun. Karena kelebihannya itu, banyak orang tertarik membudidayakan gurami asal Thailand ini.Ikan gurami merupakan jenis ikan air tawar unggul dan paling banyak peminatnya. Tingginya permintaan gurami membuat usaha budidaya ikan ini menjanjikan keuntungan lumayan besar. Sayangnya, masa panen ikan ini tergolong lama. Untuk mencapai ukuran sesuai permintaan pasar dengan bobot 500 gram, diperlukan masa budidaya sekitar setahun. Tapi, untungnya sekarang ada spesies gurami baru yang bisa panen lebih cepat. Yakni, gurami soang asal Thailand. Hanya dalam waktu sembilan bulan, bobot gurami ini mencapai 500 gram, sehingga sudah bisa dilempar ke pasar. Karena kelebihannya itu, banyak orang tertarik membudidayakan gurami ini. Taufik Rahmat, salah seorang pembudidaya gurami soang dari Solo, Jawa Tengah bilang, kondisi fisik gurami soang tidak berbeda dengan ikan gurami biasa yang selama ini banyak dibudidayakan di Indonesia.Hanya, warna hitam pada gurami soang tidak terlalu dominan. "Jadi terlihat lebih mengkilap," katanya. Ia sudah membudidayakan gurami soang sejak 2005 di bawah bendera usaha PT Satu Karya Community. Menurutnya, permintaan gurami soang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. "Peminatnya adalah restoran, hotel, dan rumah makan tradisional," katanya.Harga jual ikan ini mencapai Rp 30.000 per kilogram (kg). Setiap 1 kg terdiri dari dua ekor dengan bobot masing-masing 500 gram. Namun, bila dijual langsung di kolam harganya hanya Rp 22.500 per kg. Saat ini, Taufik memiliki sekitar 10 kolam budidaya gurami soang. Setiap kolam berukuran 5 x 5 meter. Dengan kolam seluas itu, ia dapat memanen 400 ekor gurami dengan bobot mencapai 800 kg. Setiap bulan, ia rutin memanen tiga kolam dengan omzet sekitar Rp 27 juta-Rp 30 juta. Adapun laba bersihnya sekitar 20%-25% dari omzet. Selain di Solo, hasil panennya juga dipasarkan ke Tulung Agung, Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang. Pembudidaya lainnya adalah Yusuf Arifin di Yogyakarta. Budidaya ikan ini ditekuni sejak 2009 di bawah bendera Ikano Fish Farming. Selain ukuran siap konsumsi, ia juga menjual bibit gurami soang. Menurut Yusuf, budidaya benih ikan ini juga menjanjikan. Benih ikan ini dijual Rp 100-1.300 per ekor, tergantung ukuran. Setiap bulan, ia menjual benih gurami soang sebanyak 30.000-60.000 ekor. Sementara gurami besar dengan bobot 800 gram per ekor, bisa terjual hingga 800 kg per bulan. Dengan 8 kolam, ia mendapat omzet Rp 15 juta-Rp 25 juta per bulan. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi