KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah diminta jangan mematikan industri rokok nasional. Pasalnya, jutaan tenaga kerja hidup dan bekerja di sektor industri kretek nasional. Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya (UB) Malang, Prof. Chandra Fajri Ananda menegaskan, kalau dipaksa untuk mematikan industri rokok nasional, maka pemerintah harus siap menyediakan lapangan kerja bagi petani tembakau dan buruh rokok. "Dalam kondisi resesi ekonomi seperti saat ini, pemerintah akan mengalami kesulitan untuk menyediakan lapangan kerja pengganti industri rokok nasional," kata Chandra dalam keterangan resminya yang diterima Kontan.co,id, Selasa (4/8).
Guru Besar Universitas Brawijaya: Pemerintah jangan matikan industri rokok
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah diminta jangan mematikan industri rokok nasional. Pasalnya, jutaan tenaga kerja hidup dan bekerja di sektor industri kretek nasional. Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya (UB) Malang, Prof. Chandra Fajri Ananda menegaskan, kalau dipaksa untuk mematikan industri rokok nasional, maka pemerintah harus siap menyediakan lapangan kerja bagi petani tembakau dan buruh rokok. "Dalam kondisi resesi ekonomi seperti saat ini, pemerintah akan mengalami kesulitan untuk menyediakan lapangan kerja pengganti industri rokok nasional," kata Chandra dalam keterangan resminya yang diterima Kontan.co,id, Selasa (4/8).