JAKARTA. Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo selalu merajai survei calon presiden. Namun, putra bungsu presiden pertama RI Soekarno, Guruh Soekarnoputra belum melihat Jokowi layak menjadi calon presiden."Kalau saya pribadi, sebagai warga negara belum saatnya paling tidak dari progres beliau," kata Guruh, Selasa (21/1/2014).Politisi PDI Perjuangan itu mengaku belum melihat kiprah Jokowi di bidang politik serta tata negara. "Mungkin iya dalam hal menata daerah dengan pengalaman di Solo, tapi saya belum tahu sejauh mana di bidang politik. Saya juga belum tahu persis ideologinya," kata Guruh.Anggota Komisi X DPR itu juga mengaku tidak melihat calon yang layak diusung menjadi calon presiden dari internal PDIP. Begitu pula dengan calon presiden saat ini."Dari capres yang sudah ada saya lihat tidak ada satupun yang cocok," imbuhnya.Ia mengatakan seorang presiden harus memiliki jiwa kepemimpinan serta ideologi Pancasila. "Apakah orang dicapreskan paham, belum tentu," katanya. (Ferdinand Waskita)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Guruh: Jokowi belum pantas jadi calon presiden
JAKARTA. Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo selalu merajai survei calon presiden. Namun, putra bungsu presiden pertama RI Soekarno, Guruh Soekarnoputra belum melihat Jokowi layak menjadi calon presiden."Kalau saya pribadi, sebagai warga negara belum saatnya paling tidak dari progres beliau," kata Guruh, Selasa (21/1/2014).Politisi PDI Perjuangan itu mengaku belum melihat kiprah Jokowi di bidang politik serta tata negara. "Mungkin iya dalam hal menata daerah dengan pengalaman di Solo, tapi saya belum tahu sejauh mana di bidang politik. Saya juga belum tahu persis ideologinya," kata Guruh.Anggota Komisi X DPR itu juga mengaku tidak melihat calon yang layak diusung menjadi calon presiden dari internal PDIP. Begitu pula dengan calon presiden saat ini."Dari capres yang sudah ada saya lihat tidak ada satupun yang cocok," imbuhnya.Ia mengatakan seorang presiden harus memiliki jiwa kepemimpinan serta ideologi Pancasila. "Apakah orang dicapreskan paham, belum tentu," katanya. (Ferdinand Waskita)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News