JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengharapkan pasar uang antar bank (PUAB) atau pasar repo akan semakin dalam setelah BI melakukan penyempurnaan perhitungan pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) primer rata-rata (averaging) pada akhir periode tertentu. Selama ini perhitungan GWM primer setiap akhir hari. Penyempurnaan aturan ini terkait pemenuhan GWM primer rupiah yang sebelumnya ditetapkan sebesar 6,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) rupiah yang pemenuhannya secara harian, menjadi GWM yang wajib dipenuhi secara harian sebesar 5% dari DPK rupiah dan GWM yang wajib dipenuhi secara rata-rata sebesar 1,5% dari DPK rupiah selama periode tertentu. “Harapannya, pasar uang semakin dalam dari transaksi saat ini. Namun, kami belum dapat memprediksi transaksi di pasar uang seberapa besar,” kata Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI, Dody Budi Waluyo, Jumat (28/4).
GWM averaging, bank tetap parkir dana di BI
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengharapkan pasar uang antar bank (PUAB) atau pasar repo akan semakin dalam setelah BI melakukan penyempurnaan perhitungan pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) primer rata-rata (averaging) pada akhir periode tertentu. Selama ini perhitungan GWM primer setiap akhir hari. Penyempurnaan aturan ini terkait pemenuhan GWM primer rupiah yang sebelumnya ditetapkan sebesar 6,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) rupiah yang pemenuhannya secara harian, menjadi GWM yang wajib dipenuhi secara harian sebesar 5% dari DPK rupiah dan GWM yang wajib dipenuhi secara rata-rata sebesar 1,5% dari DPK rupiah selama periode tertentu. “Harapannya, pasar uang semakin dalam dari transaksi saat ini. Namun, kami belum dapat memprediksi transaksi di pasar uang seberapa besar,” kata Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI, Dody Budi Waluyo, Jumat (28/4).