KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai bank besar mengakui kenaikan giro wajib minimum (GWM) Rupiah akan menurunkan likuiditas perbankan pada tahun ini. Corporate Secretary Bank Mandir Rudi AS Aturridha memproyeksikan akan terjadi penurunan likuiditas perbankan ke level Rp 350 triliun hingga Rp 400 triliun dengan adanya kenaikan GWM Rupiah menjadi 9% di September 2022. “Namun demikian, likuiditas perbankan di level Rp 400 triliun ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan level likuiditas sebelum pandemi yang hanya berkisar Rp 250 triliun. Oleh karena itu, kami proyeksikan perbankan akan masih tetap memiliki likuiditas yang cukup, baik untuk memenuhi kenaikan GWM maupun kebutuhan bisnis lainnya,” jelasnya kepada Kontan.co.id belum lama ini.
GWM Jadi 9%, Bank Mandiri Prediksi Bakal Serap Likuditas Bank hingga Rp 400 Triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai bank besar mengakui kenaikan giro wajib minimum (GWM) Rupiah akan menurunkan likuiditas perbankan pada tahun ini. Corporate Secretary Bank Mandir Rudi AS Aturridha memproyeksikan akan terjadi penurunan likuiditas perbankan ke level Rp 350 triliun hingga Rp 400 triliun dengan adanya kenaikan GWM Rupiah menjadi 9% di September 2022. “Namun demikian, likuiditas perbankan di level Rp 400 triliun ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan level likuiditas sebelum pandemi yang hanya berkisar Rp 250 triliun. Oleh karena itu, kami proyeksikan perbankan akan masih tetap memiliki likuiditas yang cukup, baik untuk memenuhi kenaikan GWM maupun kebutuhan bisnis lainnya,” jelasnya kepada Kontan.co.id belum lama ini.