KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah secara bertahap. Lembaga ini menyebut kenaikan tersebut tidak mengganggu likuiditas perbankan. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, penyesuaian GWM Rupiah tahap I dan pemberian insentif GWM sejak 1 Maret 2022 telah menyerap likuiditas perbankan sekitar Rp 55 triliun secara neto. "Penyerapan likuiditas tersebut tidak mengurangi kemampuan perbankan dalam penyaluran kredit atau pembiayaan kepada dunia usaha dan partisipasi dalam pembelian SBN untuk pembiayaan APBN," kata Perry dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Kamis (17/3).
GWM Naik, BI Serap Likuiditas Perbankan Sebesar Rp 55 Triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah secara bertahap. Lembaga ini menyebut kenaikan tersebut tidak mengganggu likuiditas perbankan. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, penyesuaian GWM Rupiah tahap I dan pemberian insentif GWM sejak 1 Maret 2022 telah menyerap likuiditas perbankan sekitar Rp 55 triliun secara neto. "Penyerapan likuiditas tersebut tidak mengurangi kemampuan perbankan dalam penyaluran kredit atau pembiayaan kepada dunia usaha dan partisipasi dalam pembelian SBN untuk pembiayaan APBN," kata Perry dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Kamis (17/3).