JAKARTA. Beleid baru dari Bank Indonesia (BI) yang menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) Primer perbankan dari 5% menjadi 8% membuat biaya dana (cost of fund) perbankan bertambah. Sejumlah bank mulai berhitung berapa tambahan dana yang harus mereka setor ke BI. Presiden Direktur PT CIMB Niaga Arwin Rasyid mengatakan, saat ini CIMB Niaga memiliki dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 104 triliun. "Kalau ditambah kenaikan GWM 3%, berarti dana yang berkurang Rp 3 triliun," kata Arwin, akhir pekan lalu. Menurutnya, kenaikan GWM Primer justru kontraproduktif karena mengurangi ekspansi kredit perbankan. Sebab, semakin tinggi GWM, semakin banyak dana bank yang tertahan di BI. Oleh karena itu, biaya yang harus dikeluarkan perbankan menjadi lebih tinggi. Arwin mengaku, belum menghitung secara detail kenaikan biaya tersebut. "Yang jelas, GWM naik berarti cost naik dan mengurangi ekspansi kredit," katanya.
GWM Primer naik, bank bersiap tambah setoran
JAKARTA. Beleid baru dari Bank Indonesia (BI) yang menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) Primer perbankan dari 5% menjadi 8% membuat biaya dana (cost of fund) perbankan bertambah. Sejumlah bank mulai berhitung berapa tambahan dana yang harus mereka setor ke BI. Presiden Direktur PT CIMB Niaga Arwin Rasyid mengatakan, saat ini CIMB Niaga memiliki dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 104 triliun. "Kalau ditambah kenaikan GWM 3%, berarti dana yang berkurang Rp 3 triliun," kata Arwin, akhir pekan lalu. Menurutnya, kenaikan GWM Primer justru kontraproduktif karena mengurangi ekspansi kredit perbankan. Sebab, semakin tinggi GWM, semakin banyak dana bank yang tertahan di BI. Oleh karena itu, biaya yang harus dikeluarkan perbankan menjadi lebih tinggi. Arwin mengaku, belum menghitung secara detail kenaikan biaya tersebut. "Yang jelas, GWM naik berarti cost naik dan mengurangi ekspansi kredit," katanya.