JAKARTA. Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie tak pernah lupa akan pemecatan besar-besaran karyawan PT Dirgantara Indonesia, industri penerbangan negeri ini yang dibangun olehnya. Habibie merasa ikut andil dalam perginya ilmuwan-ilmuwan top Indonesia ke luar negeri, akibat dari pemecatan itu. Suara Habibie terasa getir saat mengenang peristiwa yang terjadi di saat krisis ekonomi tahun 1996-1998 itu. Kepada wartawan dan para puluhan peneliti Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) yang berkumpul di kediamannya, Habibie merasa telah membunuh "anak" yang telah dilahirkan, dibesarkan, dan kemudian terpaksa harus hengkang jauh darinya itu. Dia mengatakan, awalnya industri penerbangan tanah air dia rintis hanya dengan 20 orang pekerja dalam Institut Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). Tapi kemudian, industri penerbangan berjaya dan berhasil mempekerjakan sekitar 48.000 orang.
Habibie kenang runtuhnya industri penerbangan RI
JAKARTA. Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie tak pernah lupa akan pemecatan besar-besaran karyawan PT Dirgantara Indonesia, industri penerbangan negeri ini yang dibangun olehnya. Habibie merasa ikut andil dalam perginya ilmuwan-ilmuwan top Indonesia ke luar negeri, akibat dari pemecatan itu. Suara Habibie terasa getir saat mengenang peristiwa yang terjadi di saat krisis ekonomi tahun 1996-1998 itu. Kepada wartawan dan para puluhan peneliti Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) yang berkumpul di kediamannya, Habibie merasa telah membunuh "anak" yang telah dilahirkan, dibesarkan, dan kemudian terpaksa harus hengkang jauh darinya itu. Dia mengatakan, awalnya industri penerbangan tanah air dia rintis hanya dengan 20 orang pekerja dalam Institut Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). Tapi kemudian, industri penerbangan berjaya dan berhasil mempekerjakan sekitar 48.000 orang.