KONTAN.CO.ID - Ibarat sebuah pertunjukkan, inflasi adalah tokoh antagonis di dalam panggung ekonomi. Pasalnya, kenaikan harga barang dan jasa akan menekan daya beli masyarakat dan membuat nilai riil uang semakin tergerus seiring berjalannya waktu. Tak hanya di kegiatan ekonomi, inflasi rupanya juga menjadi musuh besar di dalam investasi. Ketika inflasi tinggi terjadi, kinerja instrumen pasar modal, utamanya saham, biasanya ikut terguncang. Selain itu, inflasi tinggi pun ikut mengikis tingkat imbal hasil (return) riil investasi yang dikantongi investor. Akibatnya, kemampuan daya beli yang dihasilkan dari return investasi pun menjadi tidak optimal.
Inflasi tidak bakal menjadi momok utama dalam berinvestasi jika tingkatnya lebih kecil dari return investasi yang didapat. Sebagai contoh, bayangkan Anda meraih return investasi sebesar 3% per tahun dengan tingkat inflasi 1% per tahun. Maka, Anda masih berkesempatan mengantongi return investasi riil sebesar 2%. Namun, inflasi bisa menjadi perkara yang bikin kesal jika tingkatnya melebihi tingkat imbal hasil yang didapat dari investasi. Sebagai contoh, Anda berhasil meraih return investasi sebesar 3% per tahun. Hanya saja, tingkat inflasi yang terjadi saat itu mencapai 4%. Artinya, seluruh upaya Anda dalam berinvestasi dalam jangka waktu setahun rupanya tidak mampu mengejar kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi saat itu. Berkaca pada peristiwa tersebut, maka investor yang cerdas harus memiliki trik atau strategi investasi yang bisa membantu “mengalahkan” inflasi. Dalam hal ini, Anda sebagai investor bisa memfokuskan portofolio di aset-aset berkinerja prima. Selain itu, Anda juga bisa melakukan diversifikasi ke produk-produk minim risiko namun memberikan kepastian return. Nah, untungnya, kedua strategi tersebut bisa Anda lakukan jika berinvestasi di aplikasi Pluang. Di Pluang, Anda bisa berinvestasi di ragam kelas aset seperti emas digital, aset kripto, saham AS, dan reksa dana hanya dengan tiga kali klik dan mulai dari Rp5.000 saja. Tak cuma itu, Anda juga bisa meraih pendapatan pasif di produk terbaru Pluang, yakni USD Yield. Sehingga, Anda pun bisa mendiversifikasikan portofolio aset investasi dengan produk USD Yield untuk mendapatkan potensi profit yang mumpuni di aplikasi Pluang. Lantas, apa itu USD Yield dan bagaimana cara kerjanya?
Raih Kesempatan Profit Hingga 4,88% di Produk USD Yield Milik Pluang!
USD Yield adalah sebuah produk di mana Anda bisa meraih pendapatan tambahan hanya dengan menyimpan saldo berdenominasi Dolar AS di aplikasi Pluang dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain, USD Yield memungkinkan Anda untuk meraih pendapatan hanya dengan “menabung” saldo Dolar AS yang “menganggur” di aplikasi Pluang. USD Yield sangat cocok dimanfaatkan oleh pengguna Pluang yang sudah mengisi saldo Dolar AS namun belum bisa menentukan keputusan berinvestasi saham AS di aplikasi Pluang. Selain itu, produk ini juga bisa digunakan oleh mereka yang ingin mencari alternatif penghasilan lain di luar investasi di beragam kelas aset yang tersedia di aplikasi Pluang seperti emas digital, saham AS, aset kripto, dan reksa dana. Terlebih, produk USD Yield pun memiliki berbagai keunggulan. Berikut rinciannya!- Kesempatan meraih imbal hasil lebih tinggi. USD Yield memungkinkan Anda untuk meraih imbal hasil di tingkat 1,88%-4,88% per tahun. Hal ini dapat membantu meningkatkan performa portofolio investasi Anda sekaligus menghalau dampak negatif inflasi terhadap kinerja portofolio Anda.
- Likuiditas tinggi. Saldo Dolar AS yang Anda simpan bisa langsung ditarik atau digunakan untuk berinvestasi saham AS di aplikasi Pluang kapan pun dan di mana pun!
- Praktis dan anti ribet. Anda bisa memanfaatkan produk ini tanpa minimum saldo dan biaya administrasi!
- Sarana diversifikasi yang efektif. Dengan memanfaatkan USD Yield, Anda berkesempatan untuk meraih pendapatan dalam bentuk Dolar AS. Sehingga, Anda pun bisa meraih pendapatan selisih kurs jika mengonversikan imbal hasil yang diperoleh dari Dolar AS ke Rupiah. Hal ini bisa membantu Anda dalam mengumpulkan kekayaan meski situasi pasar modal kurang kondusif.