Hadapi 2020, begini strategi bisnis Sentral Mitra Informatika (LUCK)



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Mencetak kinerja cukup baik sepanjang kuartal III 2019, PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK), menyiapkan strategi ekspansi secara horizontal dan vertikal pada sisa tahun 2019 dan sepanjang 2020. Ditemui dalam gelaran publik ekspos insidentil di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Teddy Pohan, Direktur LUCK menjelaskan jika secara horizontal pihaknya akan melangkah ke pasar di luar area Jakarta dan Jawa.

Baca Juga: Gelar publik insidentil, Sentral Mitra Informatika (LUCK) ungkap alasannya Hal ini dilakukan dengan membuka cabang di 10 kota, seperti Medan, Pekanbaru, Palembang, Bekasi, Solo, Yogyakarta, Balikpapan, Makassar, Manado, dan Bekasi. Saat ini, LUCK sudah membuka cabangnya di 5 kota seperti Karawang, Batam, Denpasar, BSD Jakarta, dan Surabaya. "Selain itu, kami akan mengakuisisi perusahaan lain. Tapi kami belum bisa buka apa perusahaannya. Namun langkah ini dilakukan untuk mempercepat penambahan pusat pelayanan," jelas Teddy kepada media, Kamis (21/11). LUCK juga akan menggandeng lebih banyak perusahaan untuk memasuki daerah ekspansi untuk memudahkan penetrasi pasar. Hal ini merupakan strategi tertentu untuk mengembangkan penjualan, memperkuat struktur keuangan dan penyediaan jasa. Salah satu kerjasama yang sudah dilakukan LUCK dengan perusahaan lain adalah kolaborasi dengan Sinarmasland dalam penyediaan cloud printing Chopchopprint di daerah BSD Tangerang.

Baca Juga: Kuartal III-2019, Sentral Mitra (LUCK) raih peningkatan pendapatan dan laba "Kami juga masih ingin meraih ISO Security 27001. Sebelumnya kami sudah ada jenis ISO dan OSA. Paling lambat akhir tahun 2019 sudah didapatkan," lanjutnya. Adapun sebagai langkah ekspansi vertikal, LUCK melakukan pengembangan di sektor perangkat lunak dan aplikasi, seperti menyediakan sistem aplikasi employee self service dan meeting room alps, hingga pengadaan aplikasi membership untuk loyalitas pelanggan. Sedangkan dalam program smart office in a box, LUCK masih akan memperdalam pengembangan managed print service (MPS) yang berkontribusi besar dalam pendapatan perseroan, lalu sistem manajemen menggunakan teknologi otomasi informasi bisnis, penyewaan server, hingga cloud email. "Yang paling baru, kami melincurkan produk terbaru, yakni Ultimeker S5 Pro Bundle. Dengan produk ini, perusahaan tidak perlu lagi memproduksi massal spare parts, cukup dengan menempatkan 3D di beberapa lokasi, lengkap dengan bahan bakunya berupa desain autocad, tidak perlu lagi menunggu pengiriman dan pembuangan bahan prodyksi karena produksi akan terjadi sesuai kebutuhan," kata Teddy.


Baca Juga: BEI menyetop perdagangan saham Sentral Mitra (LUCK) pada Senin (18/11) Ultimeker sendiri merupakan perusahaan asal Belanda yang sudah bekerjasama dengan Boeing, VW, BMW, dan Heineken. Dalam pemaparannya, LUCK juga telah mengantongi nilai reccuring income atau pendapatan berulang dari kontrak sebesar Rp 55,671 miliar. Angka tersebut ditambah dengan kontrak baru senilai Rp 62,329 miliar, sehingga sampai akhir 2019, perusahaan diestimasi mengantongi reccuring income sebesar Rp 118,000 miliar. Total kontrak yang berjalan sampai pada tahun 2023 tersebut, diestimasi memiliki nilai mencapai Rp 146,927 miliar. Pembagiannya adalah, pendapatan kontrak didapat sebesar Rp 55,671 miliar dan tambahan kontrak baru sebesar Rp 91,256 miliar. "Tahun depan kami optimistis bisnis bisa lebih lancar dan berkembang karena efisiensi teknologi makin dibutuhkan, serta kerjasama dengan berbagai pihak. Jadi peningkatan kinerja sebesar 20% sampai 30% bisa dicapai," tambah Teddy.

Baca Juga: Belum Lama IPO, Saham-Saham Ini Terjaring UMA Sementara itu, LUCK masih belum bisa merinci besaran dana IPO yang sudah terserap, serta estimasi capex di tahun depan. "Semua masih akan dikaji pada raker akhir tahun, jadi informasi baru ada akhir atau awal tahun," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini