KONTAN.CO.ID - SEOUL. Militer Korea Selatan memutuskan untuk benar-benar mendorong proyek kapal induk ringan dalam upaya meningkatkan kemampuan pertahanannya, meskipun ada kontroversi mengenai keefektifannya. Selama pertemuan tertutup pada Rabu (30/12) yang dipimpin oleh Kepala Staf Gabungan (JCS) Jenderal Won In-choul, para pemimpin militer Korea Selatan juga membahas perlunya memiliki jet tempur yang bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal. Angkatan Laut Korea Selatan telah berusaha untuk membangun kapal induk ringan kelas 3.000 ton, dengan menekankan aset tersebut dibutuhkan untuk menghadapi ancaman yang berkembang dari segala arah di masa depan.
Targetnya, proyek senilai 2 triliun won (sekitar Rp 24,36) rampung dan kapal bisa beroperasi sekitar tahun 2033. Baca Juga: Ini dia drone penyapu ranjau bawah air milik Angkatan Laut Korea Selatan Tetapi, para kritikus dan beberapa anggota parlemen telah mengajukan pertanyaan tentang kegunaan dan efektivitas biaya proyek tersebut. Mereka beralasan, kapal induk ringan tidak akan terlalu membantu dalam meningkatkan kemampuan pertahanan Korea Selatan terhadap Korea Utara.